Perang Rusia Vs Ukraina, Pengamat Ungkap Untung dan Rugi Bagi Ekonomi Indonesia

Perang Rusia Vs Ukraina, Pengamat Ungkap Untung dan Rugi Bagi Ekonomi Indonesia

Perang Rusia Vs Ukraina, Pengamat Ungkap Untung dan Rugi Bagi Ekonomi Indonesia

Suara.com – Invasi penuh yang dilakukan Rusia ke Ukraina sejak Kamis lalu waktu setempat memberi dampak buruk bagi sektor hilir minyak dan gas Indonesia. Meski terjadi penguatan dari sisi harga, tetapi kondisi ini menambah beban negara sebagai net importir migas.

“Sebaga negara net importir minyak bumi, harga minyak dan gas bumi yang semakin tinggi pascameningkatnya eskalasi konflik Russia vs Ukraina, dalam jangka panjang dapat merugikan Indonesia,” kata Dr Mahmud Syaltout, Dosen Paramadina Graduate School of diplomacy dalam sebuah diskusi ditulis, Minggu (27/2/2022).

Menurut Mahmud jika kondisi ini tidak disiasati betul, dengan adanya economic shock terhadap APBN karena Pandemi COVID-19, maka harga minyak dan gas yang tinggi akan semakin membebani APBN.

“Pertumbuhan ekonomi kita yang lumayan membaik tahun 2021, bisa jadi terdampak,” ucapnya.

Baca Juga:
Buntut Invasi Ke Ukraina, YouTube Ikut Boikot Rusia: Setop Pembayaran Iklan Konten

Sementara dampak positifnya kata dia karena Indonesia saat ini dikenal sebagai negara penghasil emas, perak, alumunium dan nikel yang saat ini juga ikutan naik setelah meningkatnya eskalasi konflik Rusia vs Ukraina.

“Jika kita bisa mengoptimalkan peluang ini, ekonomi kita bukan hanya selamat dari ancaman defisit karena dampak naiknya harga migas, tapi juga bisa untung besar,” katanya.

Namun, untuk mendapatkan untung besar, perlu strategi yang jitu terkait pertambangan, baik di hulu maupun hilirnya, termasuk tentu saja terkait pembangunan smelter dan lain-lainnya.

“Di sini lah, politik bebas aktif Indonesia menemukan relevansi dan signifikansinya.” 

Baca Juga:
Konflik Rusia-Ukraina Jadi Tantangan Indonesia Sebagai Ketua G20

Scroll to Top