Jakarta, CNN Indonesia —
Penembakan kembali terjadi di AS. Kini, seorang pria bersenjata menembak mati tiga orang di toko serba ada kawasan Yakima, pada Selasa (24/1). Pelaku kini masih dalam pencarian polisi.
Kepala Polisi Yakima Matthew Murray, seperti diberitakan AFP, mengatakan penembakan tersebut merupakan serangan acak dan tidak beralasan.
“Tampaknya ini situasi acak. Tidak ada konflik yang jelas di antara pihak,” kata Matthew Murray.
“Dia masuk begitu saja dan mulai menembak.”
Jajarannya telah mengamankan rekaman CCTV kawasan sekitar Circle K, lokasi kejadian, setelah serangan terjadi pukul 03.30 waktu setempat.
“Penembakan pertama terjadi di dalam toko. Kemudian dia keluar dan menembak seorang korban di luar toko. Ia kemudian pergi ke seberang jalan dan ternyata menembak satu orang lagi,” kata Murray.
“Kami mengonfirmasi tiga pihak meninggal.”
Tersangka kemudian kabur dengan mobil curian dari pom bensin terdekat. Polisi awalnya meyakini korban keempat ada di dalam mobil itu.
Namun, mereka kemudian menyatakan tak ada lagi yang terluka. Di sisi lain, polisi meminta masyarakat berhati-hati karena aksi tersebut bersifat acak.
“Ini orang yang berbahaya dan sifatnya acak sehingga membahayakan masyarakat,” katanya.
“Kami belum mendapatkan motif, kami belum tahu alasannya. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan dan menangkap orang itu.”
Yakima, yang terletak 100 mil (160 kilometer) tenggara Seattle, adalah kota berpenduduk sekitar 100.000 orang. Wilayah ini sebagian besar adalah pertanian, dengan buah-buahan dan hop sebagai tanaman utama.
Penembakan di Yakima adalah kekerasan senjata terbaru yang mengguncang Amerika Serikat.
Pada Senin (23/1), tujuh orang tewas di dua lokasi pertanian di selatan San Francisco ketika seorang buruh tani China-Amerika diyakini telah menembaki rekan-rekannya.
Pada Sabtu (21/1) malam, seorang pria tua Asia mengamuk di studio tari di Monterey Park dekat Los Angeles, menewaskan 11 orang yang berkumpul untuk perayaan Tahun Baru Imlek.
Huu Can Tran menembak dirinya sendiri hingga tewas beberapa jam kemudian saat polisi masuk dengan mobil vannya.
(AFP/chri)