Pendeta Inggris Minta Maaf Bandingkan Perubahan Iklim dan Holocaust

Pendeta Inggris Minta Maaf Bandingkan Perubahan Iklim dan Holocaust

Jakarta, CNN Indonesia —

Uskup Agung Canterbury, Inggris, Justin Welby meminta maaf karena telah menyandingkan masalah perubahan iklim dengan genosida holocaust yang dulu dilakukan Nazi Jerman saat Perang Dunia II.

“Saya benar-benar meminta maaf atas kata-kata yang saya gunakan ketika menekankan gawatnya situasi yang kita hadapi,” kata Welby seperti diberitakan AFP.

“Tidak pernah benar jika membuat perbandingan dengan kekejaman yang dilakukan Nazi dan saya minta maaf jika sudah membuat tersinggung etnis Yahudi,” sambungnya.

Mulanya, Welby bicara dalam sebuah wawancara dengan BBC di Konferensi Tingkat Tinggi COP26 di Glasgow, Inggris.

Dia menyebut para pemimpin negara akan dikutuk jika tidak berupaya dan mencapai tujuan KTT PBB dalam mencari cara konkret untuk menyelesaikan pemanasan global.

Welby mengatakan para pemimpin negara akan menjadi tokoh yang akan dibicarakan di masa depan. Bahkan lebih diingat dibanding ketika masyarakat sekarang mengingat kekejaman holocaust oleh Nazi Jerman.

Menurutnya, itu bisa terjadi karena perubahan iklim bakal membunuh banyak orang di seluruh dunia selama beberapa generasi. Dengan kata lain, genosida bisa terjadi dalam skala yang jauh lebih besar.

Editor surat kabar, The Jewish Chronicle, Stephen Pollard menanggapi pernyataan Welby. Dia marah dan heran mengapa Welby selaku pendeta senior di Inggris bisa bicara demikian.

Dia lalu mengapresiasi usai Welby mengucapkan permintaan maaf secara terbuka.

(AFP/bmw)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top