Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPWC) menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang dalam proses menghancurkan seluruh sisa cadangan senjata kimia mereka.
OPWC menyatakan, sejumlah pejabat AS mengumumkan langsung informasi tersebut dalam pertemuan di markas organisasi tersebut pada pekan lalu.
“Amerika Serikat sedang dalam proses penyelesaian penghancuran sisa cadangan senjata kimia mereka,” demikian pernyataan yang dirilis OPCW pada Rabu (30/3), sebagaimana dilansir AFP.
“Inspektur dari OPCW memantau dan memverifikasi perkembangan penghancuran ini setiap saat.”
Cadangan senjata kimia milik AS ini dihancurkan di fasilitas khusus Blue Grass yang terletak di Richmond, Kentucky. Fasilitas tersebut juga menjadi tempat penyimpanan amunisi berisi zat saraf.
Sejauh ini, AS telah menghancurkan 97,65 persen senjata kimia kategori 1 mereka, yang merupakan jenis paling berbahaya. Sementara itu, senjata kimia kategori 2 dan 3 milik AS telah sepenuhnya dihancurkan.
Kabar ini datang sepekan setelah Presiden AS, Joe Biden, mewanti-wanti bahwa ancaman serangan senjata kimia di Ukraina sangat nyata.
Rusia sendiri merupakan anggota OPCW dan mengaku tak lagi memiliki senjata kimia. Namun, negara itu ditekan untuk bersikap lebih transparan karena terkait sejumlah tuduhan penggunaan senjata racun.
Pada 2020 misalnya, oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengalami keracunan yang serius di Siberia. Presiden Rusia, Vladimir Putin, diduga bertanggung jawab atas serangan racun ini.
Tak hanya itu, mantan agen KGB, Sergei Skripal, dan anak perempuannya juga diracun dengan agen saraf Novichok di Inggris, pada 2018 lalu. Meski demikian, Moskow membantah terlibat dalam serangan tersebut.
(pwn/has)