Suara.com – Pelatih Timnas sepakbola Indonesia Shin Tae-yong mengkritik panitia turnamen AFF 2020 yang memberi makan para atlet dengan nasi kotak. Pelatih asal Korea Selatan itu khawatir kalau asupan makanan tersebut tidak cukup bergizi bagi para pemain Timnas Indonesia untuk bertanding.
“Saya mencoba menanamkan gaya bertarung pada sepakbola Indonesia. Sayangnya, di turnamen ini kami hanya makan nasi kotak,” kata Shin Tae-yong saat diwawancara media Korea Selatan, The JongAng, pada Senin (27/12/2021).
Selama turnamen perebutan piala AFF 2020 di Singapura, skuad Garuda memang sering kali bertanding dengan strategi menyerang sejak menit awal. Hal itu tentu memaksa fisik pemain tetap bugar.
Bahkan saat pertandingan leg kedua melawan Singapura beberapa hari lalu, Witan Sulaeman dan kawan-kawan bertanding selama 120 menit karena harus extra time akibat skor imbang.
Baca Juga:
Pimpinan MPR Khawatir Mental Timnas Indonesia Down, Tapi Yakin Menang Tipis Lawan Thailand
Dokter spesialis keolahragaan dr. Andhika Raspati, Sp.KO. mengatakan bahwa di tengah jadwal pertandingan turnamen AFF yang padat, asupan nutrisi atlet semakin penting agar energinya tercukupi.
“Kalau kita bicara AFF ini, lumayan padat pertandingannya, kayak kemarin cuma selang 3 hari, 4 hari, bertanding lagi. Pastikan anak-anak juga pada all out untuk bisa menjuarai AFF. Nah, kalau mereka asupan energinya tidak terpenuhi atau proteinnya tidak terpenuhi, gimana bisa mereka bertanding dengan baik,” kata dokter yang biasa disapa Dhika tersebut, saat dihubungi suara.com, Rabu (29/12/2021).
Bukan hanya terkait kandungan gizi pada makanannya, tapi jumlah dan cara penyajian makanan yang diberikan kepada atlet juga sangat penting diperhatikan. Sebab, kata dokter Dhika, asupan nutrisi hingga jumlah kalori untuk makanan atlet sangat individual, meski mereka bermain dalam satu tim pada turnamen yang sama.
“Karena satu orang dengan orang yang lain, meskipun bermain dalam satu tim, tapi ukuran badannya beda. Yang satu lebih bongsor atau lebih kecil itu pasti akan nggak sama kebutuhan kalori, protein, kebutuhan karbo,” paparnya.
Selain dari bobot tubuh, potensi lama bertanding pada atlet sepak bola juga sangat menentukan asupan gizi yang dibutuhkannya.
Baca Juga:
Fantastis! Nikita Mirzani Siap Beri Rp 1 M untuk Timnas Indonesia
Dokter Dhika mencontohkan, pemain utama yang biasanya bertanding lebih lama di lapangan tentu membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan pemain cadangan.