Pelaku Penembakan SD Texas Sempat Tebar Ancaman di Medsos

Pelaku Penembakan SD Texas Sempat Tebar Ancaman di Medsos
Pelaku Penembakan SD Texas Sempat Tebar Ancaman di Medsos

Jakarta, CNN Indonesia

Suspek penembakan di salah satu SD Texas, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu sempat mengunggah ancaman di media sosial, Rabu (25/5).

Gubernur Texas Greg Abbott menginformasikan, pelaku sempat memperingatkan bakal menembak sekolah dasar beberapa menit sebelum ia menyerang. Tak hanya itu, suspek mengungkapkan bakal menembak neneknya.

Sebagaimana diberitakan Reuters, Abbott menyampaikan bahwa unggahan suspek dimuat di Facebook. Namun, juru bicara perusahaan induk Facebook, Meta Platforms FB.O, menyampaikan informasi tersebut dimuat dalam pesan personal.

Walaupun begitu, pihak perusahaan tak memberitahu siapa yang menerima pesan itu, pun lewat mana pesan itu diunggah.

Sebelum melakukan aksinya, suspek diketahui sempat menembak neneknya. Sang nenek kemudian menelepon polisi meski mengalami luka tembakan.

Setelah menembak neneknya, suspek, Salvador Ramos (18), menabrak mobil di dekat SD Robb, Uvalde, Texas. Ia lalu berhasil kabur dari kejaran satu polisi dan kemudian masuk ke kompleks sekolah.

Menurut keterangan kepolisian, baku tembak belum terjadi kala itu.

Ramos masuk ke sekolah lewat pintu belakang sambil membawa senjata AR-15. Ia lalu pergi ke ruangan kelas empat dan menembak seluruh orang di tempat itu.

Pihak berwenang menyampaikan, Ramos sempat membeli dua senjata dan 375 butir amunisi beberapa hari sebelum penembakan.

Setelah itu, kepolisian mengepung gedung sekolah, pun memecahkan kaca untuk mengevakuasi anak-anak dan staf.

Agen Penjaga Perbatasan AS juga turut merespons penembakan itu dan mengkonfrontasi pelaku.

Selanjutnya, Ramos ditembak mati oleh petugas keamanan. Ramos sendiri tak memiliki riwayat kriminal ataupun gangguan jiwa.

Sampai saat ini, penyelidik masih belum menemukan motif di balik penembakan. Masih sedikit informasi terkait pelaku yang terkuak.

Namun, ibu pelaku, Adriana Reyes, mengatakan bahwa anaknya “sering menyendiri dan tak memiliki teman.”

Sementara itu, sebanyak 21 orang dan 17 lainnya terluka dalam penembakan ini. Sebanyak 19 korban tewas adalah anak-anak.

Penembakan di Texas itu merupakan yang paling mematikan setelah insiden di SD Sandy Hook, Connecticut, pada Desember 2012. Kala itu, 26 tewas imbas penembakan.

[Gambas:Video CNN]

(pwn/bac)

[Gambas:Video CNN]





Scroll to Top