Pelaku Penembakan Massal FedEx Pernah Diwawancarai FBI

Pelaku Penembakan Massal FedEx Pernah Diwawancarai FBI

Jakarta, CNN Indonesia —

Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menyatakan pernah mewawancarai pelaku penembakan massal FedEx, Brandon Hole (19) pada tahun lalu. Sebelum menembak dirinya sendiri, Hole melepaskan sejumlah tembakan yang menewaskan delapan orang dan lima lainnya luka-luka di Gedung FedEx, Indianapolis, Jumat (16/4).

FBI mengaku pernah mewawancara Hole tahun lalu setelah menerima telepon dari ibunya. Sang ibunda melaporkan bahwa anaknya mengancam bunuh diri. Saat itu, agen FBI melontarkan sejumlah pertanyaan dan menyita pistol milik Hole.

Kepolisian Indianapolis sudah menggeledah sebuah rumah dan menyita barang bukti yang meliputi komputer dan media elektronik lainnya milik Hole. Kepolisian belum dapat memastikan apakah pistol milik Hole legal atau tidak.


Wakil Kepala Kepolisian Indianapolis, Craig McCartt menyatakan penembakan massal itu terjadi dalam hitungan menit. Saat itu, sekitar 100 orang karyawan FedEx sedang mengganti shift dan istirahat makan malam.

“Tidak ada konfrontasi dengan siapa pun yang ada di sana. Tidak ada gangguan, tidak ada argumen. Dia langsung mulai menembak secara acak,” kata McCartt dikutip dari AP.

Seorang saksi mata juga melihat, Hole datang dan langsung menembak sambil berteriak.

“Saya melihat seorang pria keluar dengan senapan di tangannya dan dia mulai menembak dan dia mulai meneriakkan hal-hal yang tidak dapat saya mengerti. Apa yang akhirnya saya lakukan adalah merunduk untuk memastikan dia tidak melihat saya,” kata seorang saksi mata Levi Miller kepada WTHR-TV.

Delapan orang korban tewas dalam penembakan itu adalah Matthew R. Alexander (32), Samaria Blackwell (19) Amarjeet Johal (66), Jaswinder Kaur (64), Jaswinder Singh (68), Amarjit Sekhon (48), Karli Smith (19), dan John Weisert (74). Empat dari korban penembakan ini merupakan anggota komunitas Sikh, kepercayaan di Asia Selatan.

(AP/ptj)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top