Pekerja Korut di Rusia Ikut Susah Imbas Invasi di Ukraina

Pekerja Korut di Rusia Ikut Susah Imbas Invasi di Ukraina

Jakarta, CNN Indonesia

Pekerja Korea Utara yang kini bekerja di Rusia menghadapi kesulitan keuangan akibat invasi Moskow ke Ukraina. Nilai mata uang Rusia, rubel, runtuh dan membuat para pekerja tak lagi mendapatkan penghasilan yang sesuai.

“Setelah negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi yang berat kepada Rusia, rubel dan gaji pekerja pada dasarnya telah dibelah dua,” kata seorang warga Rusia keturunan Korea, kepada Radio Free Asia, Selasa (1/3).

“Setelah perang meletus, nilai rubel jatuh. Warga Korut di sini tidak bisa membayar akomodasi mereka, apalagi menabung upah,” kata sumber itu secara anonim.

“Mereka hanya bisa membiayai hidup (sebelum perang), karena mereka harus membayar potongan ke pemerintah Korut tiap bulan. Perusahaan perekrutan warga Korut kini panik karena nilai rubel jatuh,” lanjutnya.

Sebelum mengirimkan uang ke Korut, firma pekerja harus mengubah rubel menjadi dolar. Setelah pemerintah Korut mengambil bagiannya, perusahaan harus kembali membagi upah tersebut.

“Mereka membayar komisi kepada broker lokal yang mengatur pekerjaan. Kemudian mereka membayar biaya hidup para pekerja. Sisa uang setelah pembayaran ini diberikan kepada masing-masing pekerja sebagai gaji bulanan mereka,” ceritanya.

Perang yang terjadi di Ukraina membuat pemasukan warga Korut semakin menurun. Uang yang dimiliki saat ini bahkan tak cukup untuk membayar makanan bagi pekerja Korut.

Selain itu, sumber ini mengatakan pemerintah Korut tidak akan mengurangi uang yang mereka ambil dari para pekerja ini. Sementara itu kuota rata-rata pekerja yang perlu dibayarkan ke pemerintah sekitar US$7.000-US$8.000 (Rp100-115 juta) per tahun.

Sumber lain menyatakan, sekitar 20 ribu pekerja Korut menderita di kota Vladivostok, Timur Jauh Rusia, akibat perang ini.

“Pekerja Korut di sini mulai bekerja pukul 7 pagi dan bekerja tanpa henti sampai malam, terkecuali saat makan siang dan makan malam. Saat rubel jatuh akibat perang, tidak mungkin membayar kuota pemerintah Korut dan masih memiliki uang untuk hidup,” ujar sumber kedua.

Sekitar 20 ribu pekerja dari Korut ditempatkan ke Rusia untuk memberikan uang kepada rezim Kim Jong-un. Pyongyang menetapkan kuota untuk tiap pekerja dalam dolar dan mengambil porsi terbanyak dari upah pekerja ini.

Saat ini, satu rubel hanya setara dengan US$0.009 atau Rp134.

(pwn/bac)

[Gambas:Video CNN]





Scroll to Top