Jakarta, CNN Indonesia —
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) akan tetap berada pada posisi masing-masing Lebanon meskipun Israel mendesak mereka segera angkat kaki.
‘Pengusiran’ ini dilakukan di tengah meningkatnya perang Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Kepastian bertahan ini diumumkan kepala pasukan penjaga perdamaian PBB pada Senin kemarin (14/10).
“Keputusan telah dibuat, UNIFIL saat ini akan tetap berada di semua posisinya meskipun ada seruan yang dibuat oleh Israel untuk mengosongkan posisi yang berada di sekitar Garis Biru,” kata kepala penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix dikutip AFP.
Senin kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali meminta pasukan penjaga perdamaian di Lebanon selatan untuk pindah dari daerah-daerah tertentu yang dekat dengan perbatasan Israel dengan Lebanon.
Netanyahu juga menegaskan tidak benar pasukan Israel menargetkan pasukan PBB, UNIFIL. Israel tengah dihujani kritik keras atas cedera dan kerusakan yang dialami oleh personel UNIFIL usai menyerang markas pasukan perdamaian tersebut.
Lima personel UNIFIL terluka dalam serangan pertama. Lalu, yang terbaru tentara Israel menerobos gerbang markas UNIFIL dan memasuki salah satu posisi mereka.
Israel berdalih aksi itu dilakukan usai mengklaim melihat sebuah tank Hizbullah bergerak mundur beberapa meter ke pos UNIFIL.
Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya dengan suara bulat menyuarakan kekhawatiran yang kuat atas serangkaian aksi Israel itu. Apalagi, beberapa pasukan penjaga perdamaian terluka akibat ulah semena-mena Israel.
“Dengan latar belakang permusuhan yang sedang berlangsung di sepanjang Garis Biru, para anggota Dewan Keamanan menyatakan kekhawatiran mereka yang kuat setelah beberapa posisi UNIFIL diserang dalam beberapa hari terakhir,” kata penjabat Presiden DK PBB, yang juga Duta Besar Swiss untuk PBB Pascale Baeriswyl.
Dalam pernyataan tersebut, yang tidak secara khusus menyebut Israel, ke-15 anggota DK PBB mendesak semua pihak untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan tempat UNIFIL.
Mereka mengingatkan pasukan penjaga perdamaian PBB dan tempat PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan.
Intervensi dewan tersebut menyusul dua pertemuan tertutup mengenai situasi yang memburuk di Lebanon.
Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan 1701, hanya sekitar 9.500 tentara UNIFIL dan tentara Lebanon yang boleh dikerahkan di selatan Lebanon.
(pta)