Panik Dibikin K. O Ukraina, Separatis Pro-Rusia Kebelet Referendum

Panik Dibikin K. O Ukraina, Separatis Pro-Rusia Kebelet Referendum

Jakarta, CNN Indonesia

Kelompok separatis pro-Rusia di Donbas mulai panik melihat pergerakan pasukan Ukraina yang semakin ganas. Mereka pun mendesak agar segera digelar referendum untuk bersatu dengan Rusia.

Pemimpin separatis pro-Rusia di Donetsk, Denis Pushilin, menyerukan agar para bos pemberontak lainnya di Luhansk menyatukan kekuatan untuk mempersiapkan referendum.

Reuters melaporkan bahwa Pushilin mendesak agar referendum segera digelar untuk menanyakan kepada rakyat, ingin bergabung dengan Rusia atau tidak.

Desakan ini muncul setelah pasukan Ukraina mulai menduduki daerah-daerah yang sudah ditinggal pasukan Rusia di timur negara itu.

“Para penjajah jelas panik. Pasukan kami sangat cepat bergerak. Mereka ingin lekas mengembalikan kehidupan normal,” ujar Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Tak lengah, Zelensky akan terus meminta bantuan senjata dari negara-negara lain, terutama Barat, untuk mempertahankan momentum kemenangan di kawasan timur Ukraina.

Ia pun berniat untuk menggunakan waktunya berpidato di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari ini, Selasa (20/9), untuk meminta bantuan senjata.

“Kami melakukan apa pun untuk memastikan kebutuhan Ukraina terpenuhi di semua tingkat, yaitu pertahanan, finansial, ekonomi, dan diplomatik,” ucap Zelensky.

Kabar kemenangan Ukraina di berbagai titik juga sampai ke telinga para pemimpin negara Barat, termasuk Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

[Gambas:Video CNN]

Ia pun semakin semangat memberikan bantuan militer bagi Ukraina. Teranyar, AS mengumumkan bantuan senilai US$600 juta agar Ukraina dapat menjaga momentum kemenangan.

Tak hanya bantuan militer langsung, Biden juga terus berkoar di bidang diplomasi agar Rusia semakin tertekan dari segala sisi.

Pada awal pekan ini, Biden memperingatkan agar Presiden Vladimir Putin tak menggunakan senjata nuklir walau pasukan Rusia makin terimpit di Ukraina.

“Jangan. Jangan. Jangan. Anda akan mengubah wajah perang yang tak pernah berubah sejak Perang Dunia II,” ujar Biden dalam wawancara khusus dengan CBS yang dirilis pekan lalu.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai tanggapan AS jika Putin tetap memakai senjata nuklir, Biden tak mau banyak bicara.

“Anda pikir saya akan mengatakan apakah saya benar-benar tahu apa tanggapannya? Tentu saya tak akan mengatakannya kepada Anda. Tentu akan ada ganjarannya,” tutur Biden.

(has/has)


Scroll to Top