Pangdam Udayana Kirim Anggota Cek Anak NTT Dianiaya Prajurit

Pangdam Udayana Kirim Anggota Cek Anak NTT Dianiaya Prajurit
Jakarta, CNN Indonesia —

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengutus dokter dari Kesehatan Kodam IX/Udayana untuk mengecek kondisi PS, bocah sekolah dasar (SD) yang dianiaya prajurit TNI di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, kasus Prajurit TNI aniaya anak NTT itu pun saat ini tengah diproses hukum.

Utusan dari Kesdam IX/Udayana Lettu Ckm dr. Rukmana kepada wartawan di Rote mengatakan pemeriksaan terhadap PS dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi kesehatannya baik-baik saja usai dianiaya prajurit TNI terkait.

“Kita periksa tanda-tanda vitalnya, kemudian juga kesadaran yang bersangkutan,” kata Rukmana seperti dikutip dari Antara, Senin (23/8).

Dari hasil pemeriksaan, Rukmana mengatakan secara umum keadaan bocah yang kini dibangku SD kelas IV itu dalam keadaan baik dan stabil.

Tanda-tanda vital juga ujar Rukmana dalam batas normal. Kemudian, juga kesadaran yang bersangkutan juga saat ini dalam kesadaran penuh.

“Namun memang pasien masih mengeluh nyeri sedikit di pipi kanan dan kiri. Sementara itu luka lecet di badan pasien juga sudah mulai mengering,” tambah Rukmana.

Bingkisan dari TNI untuk Keluarga Korban

Dalam kesempatan itu juga Rukmana memberikan bingkisan dari Kepala Kesdam IX /Udayana dan parsel berupa makanan dan minuman dari Dandenkesyah Kupang, pemberian sembako dari Komandan Kodim 1627/RN dan pemberian obat nyeri dan vitamin oleh Lettu Ckm dr Rukmana.

Sementara itu ayah kandung dari PS, Joningrat Seuk menyampaikan terima kasih kepada Pangdam IX/Udayana yang sudah mengutus personelnya untuk memeriksa keadaan anaknya dan memberikan bantuan.

“Kepada para bapak tentara yang sudah memberikan bantuan bingkisan kepada kami, kami sebagai orang tua dari PS merasa senang bahwa bapak-bapak tentara memperhatikan kami, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Komandan Kodim dan teman-temannya semoga bapak semua sehat selalu,” ujar Joni.




Infografis - Daftar Anak Wajib Dapat Perlindungan Khusus Negara

Sebelumnya, dua prajurit TNI aniaya anak NTT itu pun sudah ditahan detasemen polisi militer. Mereka adalah prajurit yang berdinas di wilayah Kodim 1627 Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Serka AODK dan Serma MSB.

Serma MSB bertugas sebagai Babinsa di Koramil 1627/03-Batutua, sedangkan Serka AODK adalah staf di Binpers Kodim 1627 Rote Ndao

“Kini keduanya sudah ditahan di Kupang tepatnya di Denpom Kupang untuk menjalani proses hukum,” kata Komandan Kodim/1627 Rote Ndao, Letkol TNI Educ Permadi, Senin.

Ia mengatakan kasus penganiayaan terhadap bocah SD itu menjadi tanggung jawab dirinya, dan memastikan tak akan terjadi lagi hal serupa di wilayah militernya.

Educ menjelaskan bahwa saat ini kedua personel TNI itu sedang dalam penyelidikan oleh Denpom Kupang, untuk mencari tahu motif dari perbuatan kedua personel itu.

Pada Sabtu (21/8) sore lalu, ibu korban, Ati Seuk-Hanas saat mendampingi PS di ruang perawatan RSUD Ba’ae menceritakan bahwa anaknya PS mengalami penyiksaan dari oknum anggota TNI yang menuduh anaknya mencuri telepon seluler. Prajurit TNI aniaya anak NTT itu pun disebutnya tak terjadi sekali-dua kali, tetapi beberapa kali dalam beberapa hari. Bahkan, ada pula yang di depan mata kepalanya sendiri.

(Antara/kid)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top