Sabtu, 17 September 2022 – 14:45 WIB
Pakar IT Ahmad Faizul getol mendorong benteng nasional berupa internet mandiri. Foto: Dokumen pribadi Ahmad Faizun.
jpnn.com – JAKARTA – Aksi peretasan data menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Salah satunya dugaan peretasan data yang diklaim dilakukan oleh hacker Bjorka, dan diunggah melalui akun @bjorkanism di Twitter baru-baru ini.
Merespons persoalan ini, pakat IT Ahmad Faizun yang gencar mendorong benteng nasional berupa internet mandiri guna melindungi data masyarakat tanah air, secara gamblang membeberkan adanya dua profesi yang mencuat di dalam dunia maya, yaitu ahli cyber security dan elite hacker.
Menurut Ahmad Faizun, perbedaan antara ahli cyber security dan elite hacker sangat jelas.
Dia menjelaskan ahli keamanan siber (cyber security) atau topi putih (white hat) mempunyai kemampuan sangat hebat dalam keamanan informasi. Mereka melakukan kajian atau asesmen terhadap keamanan informasi.
Tujuannya untuk meningkatkan keamanan informasi suatu organisasi.
Menurut dia, ahli keamanan informasi adalah orang-orang yang memiliki sertifikasi dengan judul CEH (Certified Ethical Hacking, GIAC Certified Penetration Tester (GPEN), GIAC Web Application Penetration Tester (GWAPT).
Kemudian, GIAC Exploit Researcher and Advanced Penetration Tester (GXPN), ECCouncil Certified Ethical Hacker (CEH), EC-Council Licensed Penetration Tester — Master (LPT), Certified Penetration Tester (CPT), CompTIA PenTest+, dan Offensive Security Certified Professional (OSCP).
Faizun menjelaskan elite hacker merupakan julukan atau profesi bagi orang-orang berbakat dalam komunitas underground computer.
Ahmad Faizun getol mendorong benteng nasional berupa internet mandiri untuk melindungi data masyarakat. Dia merupakan salah satu ahli keamanan siber Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News