Seekor orang utan berdiri di jalan raya besar yang dilalui oleh mobil. Ia menengok ke kanan-kiri dan ragu-ragu berjalan maju. Sebuah mobil putih melaju perlahan dari sisi kirinya dan membuatnya kembali mundur masuk ke hutan.
Orang utan tersebut berniat menyeberangi jalan, namun lalu lalang mobil menghalangi. Demikian sebuah video yang viral beredar diunggah oleh akun twitter dan instagram @orangutan_cop.
Kapten Habitat Center Orang utan Protection (COP), Arief Muhammad menduga lokasi video tersebut berada di Kutai, Kalimantan Timur. Menurutnya, besar kemungkinan orang utan tersebut berusaha menyeberangi jalan raya untuk mencari sumber pangan lain.
Arief menyebut saat ini habitat orang utan semakin menyempit karena aktivitas manusia. Terutama, aktivitas tambang yang berada di Kutai.
“Dugaan kami dari lokasi yang kami dapatkan berada di sekitar daerah kegiatan tambang lah di sekitarnya. Dugaan kami sejauh ini memang ada habitat yang menyempit karena beberapa aktivitas, termasuk aktivitas tambang yang ada di Kutai Timur khususnya,” ujar Arief kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (18/11).
Arief mengungkap fenomena orang utan terlihat di jalanan bukan yang pertama kali terjadi. Setidaknya dalam tiga bulan terakhir, sudah beberapa kali hal tersebut terjadi.
Pihaknya masih berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur untuk memastikan lokasi dan merencanakan langkah berikutnya yang bisa diambil.
Menurut Arief, keluarnya orang utan ke jalan raya dan lebih jauh ke pemukiman warga dapat menyebabkan potensi konflik. Ia pun ingin mendorong tindakan preventif.
“Sebenarnya kami masih koordinasi dengan BKSDA, biasanya kami melakukan upaya preventif sebelum konflik itu terjadi,” ujarnya.
Beberapa tindakan preventif yang dilakukan adalah memetakan lokasi-lokasi munculnya orang utan. Setelahnya, jika berdasar asesmen area tersebut tidak lagi memungkinkan untuk menjadi habitat, orang utan-orang utan tersebut sangat mungkin untuk dipindahkan ke rehabilitasi.
“Kalau memang kita melihat di area tersebut habitatnya sudah tidak memungkinkan untuk orang utan hidup di situ kita melakukan upaya lain. Contohnya transloct atau memindahkan lokasi orang utan tersebut,” ujarnya.
(cfd/fra)