Militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) mempersiapkan operasi skala besar secara serentak ke Gaza, Palestina, setelah ultimatum enam jam bagi warga untuk mengungsi sudah terlewati, Sabtu (14/10).
Mengutip dari siaran langsung Aljazeera dan pemberitaan Jerusalem Post, militer Israel menyatakan tengah mempersiapkan operasi sekaligus dari udara, laut, dan darat.
Pasukan IDF sudah bersiap komplet dengan alutsista di luar perbatasan Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun sudah mengunjungi prajuritnya yang berada di luar Jalur Gaza dan menegaskan untuk mempersiapkan, “fase selanjutnya.”
Dalam pernyataannya, militer Israel menegaskan telah merencanakan operasi yang lebih luas ke Gaza untuk ‘memburu’ milisi Hamas.
“Berbagai batalyon dan pasukan militer dikerahkan di seluruh Israel sebagai persiapan untuk meningkatkan tingkat kesiapan dan persiapan untuk tahap perang selanjutnya, terutama operasi darat besar-besaran,” demikian pernyataan IDF seperti dikutip dari Aljazeera.
Sementara itu, mengutip Jerusalem Post, disebutkan IDF didukung tim komando cadangan yang kuat disertai dukungan logistik yang luas untuk maju ke tahap berikutnya.
IDF menyatakan angkatan darat serta divisi teknologi dan logistiknya mempersiapkan menghadapi konflik yang meluas. IDF mengatakan hal ini termasuk mendirikan pusat logistik canggih untuk menyesuaikan peralatan unit tempur dengan kebutuhan mereka dengan cepat.
Sebelumnya, IDF memberi ultimatum tenggat waktu enam jam bagi warga sipil di Gaza untuk segera mengungsi. Tenggat waktu itu pun sudah berakhir pada Sabtu petang, pukul 16.00 waktu setempat (sekitar pukul 20.00 WIB).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi basis militer mereka (Israel Defense Forces/IDF) di luar Jalur Gaza. Video kunjungan Netanyahu itu menyebar pada Sabtu (14/10) ini.
Dalam kunjungannya itu, Netanyahu yang terlihat menggunakan rompi antipeluru berbicara kepada para pasukan Israel di sana.
“Kalian siap untuk tahap selanjutnya? Tahap selanjutnya akan datang,” demikian pernyataan Netanyahu dalam video yang disebar kantornya seperti dikutip dari Reuters.
Namun, tak dijelaskan apa yang dimaksud dengan tahap selanjutnya. Militer Israel dengan alutsista komplet sudah bersiaga di luar jalur Gaza itu.
Dalam video itu pun Netanyahu tak melanjutkan pernyataan menjelaskan maksud dari ‘tahap selanjutnya’ itu.
Dalam video yang dibagikan lewat akun media sosial X (twitter) resmi Netanyahu, terlihat pemimpin Israel itu berbincang dan menyapa dengan sejumlah prajurit di basis militer di luar Gaza. Dia pun mendengarkan penjelasan dari komandan IDF di sana.
Kemenkes Palestina, dalam pernyataan yang dirilis Sabtu seperti dikutip dari Reuters, menyatakan jumlah korban terbanyak selama periode serangan Israel setidaknya sepekan terakhir adalah di Gaza yakni mencapai 2.215 korban tewas, dan 8.715 terluka.
Sementara itu, mengutip dari CNN pada Sabtu malam WIB, UNICEF mencatat lebih dari 700 anak-anak tewas di Gaza, dan 2.450 anak-anak lainnya terluka.
“Berdasarkan laporan terakhir dari otoritas kesehatan lokal dan media, setidaknya ada 2.215 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk lebih dari 700 anak-anak. Dan, ada lebih dari 8.714 orang terluka, termasuk lebih dari 2.450 anak-anak,” ujar juru bicara UNICEF Sara Al Hattab, Sabtu petang waktu setempat kepada CNN.
Jumlah itu diduga bakal bertambah lagi karena militer Israel mempersiapkan serangan udara maupun darat untuk menggempur milisi Hamas di wilayah Gaza.
Sementara itu, pemimpin faksi Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pernyataannya yang disiarkan televisi menegaskan rakyat Palestina tidak akan meninggalkan Gaza atau Tepi Barat.
“Keputusan kami adalah tetap bertahan di tanah air kami,” tegas Haniyeh dalam pidatonya.
(kid/kid)