Suara.com – Menurut survei yang dilakukan Microsoft kepada 31.000 peserta di 31 negara termasuk Indonesia, banyak pekerja di Indonesia yang mengeluhkan rasa kesepian yang dirasakan saat bekerja secara hybrid.
“Sebanyak 49 persen pekerja hybrid di Indonesia merasa lebih kesepian di tempat kerja sebelum beralih ke pekerjaan hibrida,” jelas Wahjudi Purnama, Modern Work & Security Business Group Lead Microsoft Indonesia, dalam acara virtual pada Selasa (24/5/2022).
Tak hanya itu, dia menambahkan, sebanyak 57 persen pekerja juga mengaku memiliki lebih sedikit pertemanan kerja.
Survei Microsoft juga mengungkapkan bahwa pekerja memiliki pandangan baru terhadap apa yang dianggap “worth it”.
Baca Juga:
Elon Musk dan Bill Gates Diklaim Sudah Pastikan Akan Hadiri B20 Summit di Bali
Sebanyak 48 persen karyawan di Indonesia mengatakan cenderung lebih memprioritaskan kesehatan saat ini dan wellbeing dibandingkan pekerjaan.
Selain itu, sebanyak 53 persen pekerja gen Z dan milenial di Indonesia sangat mungkin mempertimbangkan untuk pindah kerja pada tahun ini.
Dari sisi pelaku usaha, bekerja secara hybrid juga menimbulkan dilema.
Sebanyak 60 persen pemimpin di Indonesia mengatakan perusahaan berencana untuk kembali ke mode kerja dari kantor (WFO) secara penuh pada tahun depan.
Tetapi, 66 pekerja di Indonesia lebih mempertimbangkan untuk beralih ke kerja secara remote atau hybrid.
Baca Juga:
Bill Gates Mengaku Pengguna Ponsel Lipat, tapi Bukan Surface Duo Microsoft
Sebanyak 49 persen pemimpin di Indonesia mengaku membangun hubungan adalah tantangan terbesar dalam era kerja hybrid.