Suara.com – Bau mulut atau halitosis bisa menganggu kepercayaan diri seseorang. Tidak hanya khawatir tercium oleh orang lain, aroma mulut yang tak sedap itu bisa saja dirasakan sendiri terutama ketika berbicara saat masih memakai masker.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sejumlah orang mungkin mengandalkan permen pereda bau mulut. Tapi sebenarnya, permen itu tidak menyelesaikan masalah.
“Itu membantu hanya sementara doang, kalau permennya sudah habis hilang efeknya,” kata dokter spesialis gigi drg. Nadia Widjaja usai media briefing bersama Philips Indonesia di Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Penyebab bau mulut, lanjut dokter Nadia, kebanyakan disebabkan karena adanya gigi berlubang juga sisa makanan yang terselip. Dua kondisi itu bisa menyebabkan bakteri bersarang di gigi, sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk lakukan perawatan gigi dengan dokter agar bau mulut hilang secara permanen.
“Kalau misalnya ada lubang, harus langsung tambal karena itu penyebab bau mulut. Terus dibersihkan karang giginya, jangan sampai ada makanan terjebak,” ujarnya.
Terutama bagi orang-orang dengan struktur gigi kurang rapi akan lebih berpotensi sebabkan makanan lebih mudah terselip. Gigi yang tidak rata juga jadi lebih sulit dibersihkan.
Apabila sisa makanan dibiarkan dalam waktu lama akan menjadi karang gigi, kemudian menyebabkan bau mulut.
“Yang paling penting itu atasi penyebabnya. Kalau masih ada sisa makanan, ditambah kita sikat juga enggak bener, makin aromanya enggak enak,” ujarnya.
Baca Juga:
Anak Takut ke Dokter Gigi? Jangan Khawatir, Cukup Simak Tips Sederhana Ini untuk Solusinya!
Selain di gigi, bakteri juga bisa menumpuk di lidah. Oleh sebab itu, kebersihan lidah juga sama pentingnya karena dapat mempengaruhi aroma mulut. Dokter Nadia mengingatkan untuk tidak hanya membersihkan gigi tapi juga menyikat lidah. Itu sebabnya, penting memilih sikat gigi dengan bulu lembut.