Suara.com – Pada 20 Maret 1987, NASA meluncurkan satelit komunikasi Indonesia bernama Palapa B2-P. Satelit ini mengitari orbit geosynchronous dan bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi.
Palapa B2-P merupakan bagian dari satelit Palapa B, yaitu satelit komunikasi generasi kedua yang dirancang dan dibangun untuk Indonesia oleh Hughes Space and Communications Company.
Palapa B terdiri dari empat satelit yang diproduksi untuk perusahaan telekomunikasi Telkom.
Palapa B2-P merupakan satelit Palapa B ketiga yang dipesan. Itu berhasil diluncurkan di atas roket Delta-3920 PAM-D dari Cape Canaveral, Amerika Serikat.
Baca Juga:
Persiapkan Misi ke Bulan, NASA Uji Inti Roket Paling Kuat di Dunia
Menurut Space Sky Rocket, Palapa B berukuran dua kali lebih besar dengan kapasitas dua kali lipat dan sekitar empat kali lipat kekuatan satelit Palapa A sebelumnya.
Setiap model Palapa B memiliki dua panel surya silinder teleskopik dan antena yang melipat saat diluncurkan.
![Roket Delta-3920 PAM-D. [Space.skyrocket.de]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/21/44153-roket-delta-3920-pam-d.jpg)
Setelah satelit berada di orbit sekitar 36.000 km di atas ekuator, antena dipasang dan panel surya luar terbuka.
Satelit Palapa B2-P awalnya dikendalikan oleh stasiun yang terlekatk di daerah kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Satelit ini mampu memancarkan kembali siaran ke televisi serta radio dengan transponder Palapa yang bekerja pada jarak 6 gigahertz.
Baca Juga:
Awal April, Helikopter NASA di Planet Mars Dijadwalkan Terbang
Sayangnya, pada 1996, perusahaan menjual satelit tersebut ke Mabuhay Satellite Corporation di Filipina dan berganti nama menjadi Agila-1.