Suara.com – Penyakit saluran kemih tidak hanya kencing batu ataupun infeksi saja. Dalam ilmu kedokteran urologi, ada penyakit yang disebut sebagai kelainan fungsi saluran kemih bagian bawah atau lower urinary tract symptoms/LUTS).
Simptom LUTS terdiri dari gejala fase pengisian, yaitu sering berkemih di siang dan malam hari, sulit menahan buang air kecil (BAK), serta mengompol; gejala fase berkemih, yaitu BAK mengejan, terputus-putus, tidak lampias, pancaran urin lemah dan gejala fase setelah berkemih adalah BAK menetes setelah berkemih.
Prevalensi LUTS pada laki-laki dan perempuan hampir sama serta meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
“Berdasarkan survei berbasis populasi di lima negara pada lebih dari 19.000 subjek, menunjukkan prevalensi LUTS yang hampir sama pada laki-laki dan perempuan, yaitu gejala fase pengisian (51,3% dan 59,2%), gejala fase berkemih (25,7% dan 19,5%) dan fase setelah berkemih (16,9% dan 14,2%),” ujar Prof. dr. Harrina Erlianti Rahardjo, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Baca Juga:
Karena Penasaran, Remaja 13 Tahun Memasukkan Jarum Jahit ke Lubang Saluran Kencing!
Penyebab LUTS bukan hanya disebabkan kelainan saluran kemih bagian bawah, tetapi dapat merupakan manifestasi gejala dari kelainan di organ tubuh lainnya.
LUTS berhubungan erat dengan faktor gaya hidup, penyakit sistemik dan penyakit pada usia lanjut. Merokok merupakan faktor risiko, sebaliknya aktivitas fisik rutin dapat mengurangi angka kejadian LUTS.
Selain itu, LUTS sering melibatkan organ selain saluran kemih bagian bawah seperti gangguan ginjal, hormonal, jantung dan pembuluh darah, gangguan tidur, masalah psikologis, dan asupan diet. LUTS juga terkait dengan fungsi seksual pada laki-laki dan perempuan.
Prof. dr. Harrina Erlianti Rahardjo memaparkan tentang hal itu pada saat penyampaian pidato pengukuhannya sebagai guru besar di Universitas Indonesia (UI), yang berjudul “Urologi Fungsional: Perspektif yang Lebih Luas dari Saluran Kemih dan Pendekatan Multidisiplin untuk Diagnosis serta Tata Laksana yang Komprehensif.”
Ia berpendapat bahwa bidang urologi fungsional telah dan akan terus berkembang di masa depan.
Baca Juga:
Remaja Ini Masukkan Jarum Sepanjang 9 Cm ke Saluran Kemih karena Penasaran
“Pendekatannya memerlukan perspektif lebih luas dari saluran kemih dan melihat pasien secara menyeluruh, serta dibutuhkan kerja sama dengan berbagai bidang ilmu. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama multidisiplin bahkan transdisiplin dimulai dari proses diagnosis, tata laksana dan inovasi yang dapat meningkatkan pelayanan untuk masing-masing pasien,” ujarnya.