Suara.com – Ada beberapa penyebab kebutaan pada mata yang perlu diwaspadai, salah satunya degenerasi makula atau yang disebut dengan Age-related Macular Degenerations atau AMD.
AMD adalah salah satu penyakit mata yang menyerang retina, karena menurunnya fungsi makula atau degenerasi makula.
Secara global, diperkirakan AMD menyerang sekitar 8,7 persen populasi penduduk dunia yang berusia lebih dari 50 tahun.
“Makula, area berukuran lima milimeter di tengah retina, merupakan lapisan saraf pada dinding bola mata yang berfungsi menerima cahaya. Makula berperan penting sebagai penglihatan sentral dan mengidentifikasi warna,” ujar dr. Elvioza, SpM(K), Ketua Retina Service dan Dokter Spesialis Mata Subspesialis Vitreoretina JEC Eye Hospitals & Clinics saat konferensi pers, Kamis (25/10/2021)
Baca Juga:
81 Persen Kebutaan di Indonesia Karena Katarak
Alhasil karena fungsi makula dalam menerima cahaya terganggu, maka akan berdampak sangat besar pada kualitas penglihatan. Seperti penglihatan buram, bahkan hingga gelap dan tidak bisa melihat.
“Kondisi ini tentu mempengaruhinya dalam membaca, menyetir kendaraan, menulis, bahkan mengenali wajah orang,” tutur dr. Elvioza.
Selain penglihatan gelap di bagian tengah lapang pandang yang disebut skatoma sentral, gejala umum AMD lainnya adalah metamorfosia, yaitu pandangan terhadap garis lurus yang tampak bengkok atau miring (juga di bagian tengah lapang pandang), serta penurunan ketajaman penglihatan.
Hingga kini, penyebab munculnya AMD masih belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang memperbesar peluang seseorang menderitanya.
AMD umumnya terjadi pada orang lanjut usia. Sebab, proses degenerasi (penuaan) secara perlahan mempengaruhi struktur makula hingga akhirnya memicu kerusakan yang meluas.
Baca Juga:
Kemenkes: 81 Persen Warga Alami Kebutaan di Indonesia Karena Katarak
Kondisi lain yang dapat memicu munculnya penyakit ini antara lain kebiasaan merokok, obesitas, hipertensi, adanya riwayat AMD pada keluarga, dan pola hidup yang kurang sehat.