Suara.com – Saat ini pemerintah, kalangan korporasi dan masyarakat tengah gencar mendigitalisasi proses-proses bisnisnya. Guna mendukung proses tersebut, banyak pihak berinisiatif untuk mengembangkan berbagai aplikasi digital.
Oleh karena tidak bersinergi satu sama lain, banyak aplikasi digital yang tidak saling terkoneksi. Akibatnya tercipta “pulau-pulau digital” (digital islands) di masyarakat.
Kondisi semacam ini tentu saja bertentangan dengan semangat digitalisasi yang bertujuan untuk membongkar silo-silo dan membuat masyarakat dengan mudah terkoneksi satu sama lain.
Adanya “pulau-pulau digital” semacam itu tentu merugikan pengembang aplikasi, karena pengguna layanannya menjadi terbatas. Selain itu masyarakat dan stakeholders lainnya juga dirugikan, karena tidak memperoleh manfaat yang optimal dari suatu aplikasi digital.
Baca Juga:
Mempertemukan Garis Sampah dan Garis Pariwisata di Satu Titik
Hal semacam itu tentu tak boleh terjadi. Untuk meretas masalah tersebut, President University berkolaborasi dengan PT Jababeka & Co dan Fablab mengembangkan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Implementasi Smart Ecosystem 4.0 melalui Jababeka Smart Township Super-App yang Berbasis Open Innovation.
Jababeka & Co. adalah anak usaha Grup Jababeka, sedangkan Fablab adalah sebuah institusi yang bergerak dalam ranah pelatihan SDM dan pengembangan usaha berbasis Industry 4.0.
Dr. Adhi Setyo Santoso, ST, MBA (in Information Technology & Media) memaparkan konsep PKM-nya tersebut dalam sebuah seminar international. Seminar ini diselenggarakan hybrid. Sebagian peserta dan pembicara hadir secara offline, sementara yang lainnya mengikutinya secara online.
Seluruh kegiatan PKM tersebut, termasuk seminar yang berlangsung secara hybrid, terselenggara berkat dukungan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Dalam seminar tersebut, jelas Adhi, ada dua keunggulan dalam pengembangan Jababeka Smart Township Super-App ini, yakni berbasis Smart Ecosystem 4.0 dan mengusung konsep Open Innovation.
Baca Juga:
Alibaba hingga JD.com Kepicut NFT
“Smart Ecosystem adalah sebuah platform digital yang terbuka untuk bergabungnya berbagai aplikasi inovatif lainnya. Faktor kuncinya adalah aplikasi itu mesti terintegrasi dengan berbagai aplikasi lainnya yang ada di Jababeka Smart Township.” kata Adhi ditulis Jumat (24/12/2021).