Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kepada jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dengan ketat bagi para wisatawan asing maupun pada warga negara Indonesia (WNI) yang masuk ke dalam negeri usai melakukan perjalanan internasional.
Hal itu ia sampaikan saat memimpin Rapat Terbatas tentang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (1/11).
“Terkait mobilitas internasional pentingnya screening yang ketat baik terhadap wisatawan asing maupun WNI yang melakukan perjalanan ke luar negeri,” kata Ma’ruf dalam keterangan resminya, Senin (1/11).
Ma’ruf menilai mobilitas internasional potensial menjadi celah masuknya varian baru Covid-19 bila tidak disikapi tegas. Baginya, protokol kesehatan perjalanan internasional seperti pelaksanaan karantina, ketentuan tentang tes PCR bagi pelaku perjalanan internasional tetap harus terus dilakukan.
Ia juga mengklaim bahwa beberapa indikator penanganan Covid-19 di Indonesia mengalami perkembangan baik. Di sisi lain, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan berbagai relaksasi yang telah diberikan oleh pemerintah.
“Oleh karena itu, diperlukan mitigasi yang baik agar pelaksanaan PPKM dapat tetap terkendali. Perlunya memikirkan mitigasi terbaik agar penurunan atau relaksasi daripada penerapan PPKM itu kita sesuaikan secara terkendali dan terukur,” kata dia.
Ma’ruf juga meminta agar penggunaan aplikasi Pedulilindungi untuk diperkuat. Hal itu guna memberikan perlindungan bagi masyarakat di tengah mobilitas yang tinggi..
Ia juga meminta seluruh pihak terkait mulai melakukan antisipasi lonjakan mobilitas masyarakat menjelang libur akhir tahun 2021. Ia berharap momentum akhir tahun tidak menjadi titik lonjakan gelombang penularan baru virus corona di Indonesia.
“Ini sebentar lagi kita akan memasuki adanya peningkatan mobilitas yang cukup tinggi, bahkan sebelum libur Natal dan Tahun Baru. Perlu meningkatkan kewaspadaan kita,” ujar Wapres.
(rzr/bmw)
