Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Rabu (14/10) mulai dari Maroko setop bebas visa WNI sampai China menganggap Taiwan lebay
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat menyesalkan tindakan pemerintah Maroko yang memberhentikan bebas visa bagi warga negara Indonesia (WNI) tanpa pemberitahuan.
“Adapun peraturan tersebut dibuat tanpa pemberitahuan resmi kepada KBRI Rabat maupun Kedubes Maroko di Jakarta. KBRI Rabat sangat menyesalkan tindakan Maroko tersebut,” demikian pernyataan KBRI sebagaimana dilansir di laman resmi Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu (13/10).
Kemlu menyatakan bahwa Maroko sudah memberlakukan aturan itu sejak Jumat pekan lalu tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
China menyatakan bahwa latihan militer mereka di dekat Taiwan merupakan aktivitas wajar. Mereka menganggap tanggapan pemerintah Taiwan terhadap aktivitas militer China berlebihan.
“Itu merupakan tindakan yang sangat wajar. Pihak DPP [partai berkuasa Taiwan] melebih-lebihkan ‘ancaman militer’ dari China hanya untuk memutarbalikkan benar dan salah, dan merupakan tudingan palsu,” juru bicara Kantor China untuk Urusan Taiwan, Ma Xiaoguang, Rabu (13/10).
Ia kemudian berkata, “Jika pihak berwenang DPP terus berkomentar dengan cara yang salah, dan tidak tahu cara menahan diri, mereka hanya akan menyeret Taiwan ke situasi yang lebih berbahaya.”
Ma menyatakan bahwa militer negaranya melakukan latihan militer itu hanya untuk mempertahankan kedaulatan mereka di tengah “provokasi” Taiwan yang terus menyatakan ingin benar-benar lepas dari China belakangan ini.
Pemerintah Kota Colongne, Jerman, mengizinkan seluruh 35 masjid di kota itu mengumandangkan azan melalui pengeras suara setiap Jumat.
Izin itu keluar setelah pemerintah kota dan komunitas muslim Colongne sepakat mengurangi pembatasan aktivitas beribadah di tempat publik.
“Mengizinkan seruan muazin bagi saya adalah sebuah tanda menghormati,” kata Wali Kota Cologne, Henriette Reker, melalui kicauan di Twitter, pada awal pekan ini.
Di bawah kesepakatan itu, semua masjid yang ada di Cologne akan diizinkan untuk mengumandangkan azan hingga lima menit pada hari Jumat antara siang dan jam 3 sore waktu setempat.
(rds)