Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia pada era Soeharto, Mochtar Kusumaatmadja meninggal dunia, Minggu (6/6). Sejumlah tokoh menyampaikan duka cita di lini massa atas kepergian Mochtar.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut Mochtar sebagai tokoh yang berjasa dalam memperjuangkan kedaulatan laut Indonesia sebagai Negara Kepulauan.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka atas wafatnya Prof. Mochtar Kusumaatmadja,” cuit Susi di akun resminya.
Universitas Padjajaran, Bandung yang menaungi Mochtar menyebut mendiang akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
“Rektor ke-5 Unpad Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, LL.M, berpulang pada usia 92 tahun, Minggu (6/6). Guru Besar Fakultas Hukum Unpad sejak 1970 ini menjabat sebagai Rektor pada 1973-1974,” demikian keterangan Unpad.
Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Evan A Laksmana menyebut Mochtar sebagai sosok menteri luar negeri yang namanya telah melegenda.
“Kehilangan salah satu putra dan pelayan terbaiknya hari ini. Mochtar Kusumaatmadja yang legendaris, mantan menteri luar negeri,” cuit Evan melalui akun @EvanLaksmana, Minggu (6/6).
Dalam cuitan itu, Evan juga mengenang sosok Mochtar dalam perumusan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Mochtar adalah salah satu perumus konvensi yang disepakati pada 1982 itu.
Evan mengucapkan salam perpisahan dalam cuitan tersebut. Ia memberi penghargaan yang tinggi terhadap Mochtar terhadap Indonesia.
“Terima kasih untuk Anda [Mochtar] dari negara yang penuh syukur,” cuitnya.
Mochtar menjabat sebagai Menlu sejak Maret 1978 hingga 1988. Saat itu, Mochtar menggantikan Adam Malik. Selain itu, Mochtar juga pernah menjabat sebagai rektor dan Guru Besar Hukum di Universitas Padjajaran.
(yla/wis)