Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah menyampaikan bahwa Negeri Jiran tengah bersiap membuka perbatasannya bagi masyarakat Indonesia.
Rencana itu diutarakan Saifuddin menyusul kesepakatan Indonesia dan Malaysia yang berencana mulai membuka perbatasan antara kedua negara melalui kerangka koridor perjalanan atau travel bubble.
“Kita tahu bahwa apabila kita membuka kesempatan dan menggalakan rakyat Malaysia dan Indonesia saling berkunjung dan saling bekerja sama seperti yang pernah dilakukan sebelum (pandemi) ini memerlukan perancangan yang rapi,” kata Saifuddin dalam pernyataan pers bersama Menlu RI Retno Marsudi di Jakarta, Senin (18/10).
Saifuddin menyatakan bahwa pembukaan koridor perjalanan ini akan terbagi dalam fase-fase tertentu.
“Karena itu saya tadi mencanangkan mungkin kita ada beberapa fase, mungkin ada fase satu, fase dua, dan ini bergantung pada sektor-sektor ataupun perkara-perkara yang harus didahulukan,” kata Saifuddin.
Saifuddin menuturkan Malaysia dan Indonesia sepakat membuka koridor perjalanan secara bertahap, dimulai bagi keperluan pemerintahan dan bisnis terlebih dahulu sebelum membuka untuk perjalanan umum.
Dalam kesempatan yang sama, Retno mengatakan Indonesia mendukung pembukaan koridor perjalanan antara kedua negara.
“Ini akan kita bahas sebagai salah satu persiapan untuk kunjungan PM Malaysia (ke Indonesia),” kata Retno.
Menurut Retno, ini merupakan salah satu upaya kedua negara memulihkan perekonomian pasca-pandemi Covid-19.
“Kita memandang pentingnya memfasilitasi mobilitas pelaku bisnis dengan aman. Untuk itu, kita sepakat untuk mendorong kesepakatan travel corridor arrangement bagi pebisnis esensial kedua negara,” ucap Retno.
Retno mengatakan koridor perjalanan RI-Malaysia ini melengkapi implementasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) yang akan segera dijalankan.
Sejak pandemi Covid-19 menyebar, sebagian besar negara termasuk Indonesia dan Malaysia memang melakukan penutupan wilayah (lockdown) untuk mengendalikan penularan virus serupa SARS tersebut.
Namun, belakangan, banyak negara yang mulai membuka perbatasannya bagi warga asing secara terbatas dan bertahap.
Malaysia juga telah mencabut pembatasan perjalanan internasional dan domestik bagi penduduk yang telah merampungkan vaksinasi Covid-19 pada Senin (11/10).
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan pemerintahannya setuju mengizinkan warga Negeri Jiran bepergian ke luar negeri tanpa perlu mengajukan izin lagi.
“Kita harus melatih diri untuk hidup dengan Covid-19, karena Covid-19 mungkin tidak bisa dihilangkan sepenuhnya,” ucap Ismail Sabri dalam jumpa pers di Putrajaya, Kuala Lumpur.
Malaysia sendiri juga bersiap-siap untuk hidup bersama Covid-19.
(pwn/rds)