Suara.com – Lembaga riset Populix baru saja menerbitkan laporan soal perkembangan platform Video on Demand (VoD) di Indonesia. Mereka menyimpulkan kalau masyarakat Indonesia makin tertarik dengan layanan streaming tersebut.
Studi Populix ini diungkap dalam riset bertajuk Indonesian Video Entertainment on Demand Consumption yang digelar pada Mei 2022. Penelitian ini melibatkan 1.000 responden masyarakat.
“Studi kami menemukan bahwa 18 persen responden yang disurvei menyatakan mereka memiliki platform VoD pada ponsel mereka, dan hampir empat dari 10 responden mengakses platform tersebut setiap harinya,” ujar Co-Founder dan CTO Populix, Jonathan Benhi dalam keterangan resminya, Selasa (26/7/2022).
Survei menunjukkan platform VoD menjadi media hiburan pilihan masyarakat Indonesia. Sebanyak 89 persen responden mengatakan menggunakan platform VoD lebih dari satu kali dalam seminggu, yang mana 38 persen di antaranya mengakses platform VoD setiap harinya.
Baca Juga:
Cetak Rekor Baru, Episode 12 Drama Alchemy of Souls Tembus Rating 7%!
Survei juga menemukan bahwa responden cenderung memiliki lebih dari satu platform untuk memenuhi kebutuhan tontonan hiburan mereka.
Terkait dengan platform yang digunakan, 74 persen responden memilih platform VoD berbayar, baik akun pribadi maupun bersama. Adapun rata-rata biaya berlangganan yang dikeluarkan mencapai hingga Rp 250.000 per bulan.
“Bahkan, responden dari kelompok menengah ke atas bersedia mengeluarkan hingga Rp 750.000 setiap bulannya,” kata Jonathan.
Adapun alasan mayoritas responden untuk berlangganan platform VoD karena layanan itu dapat ditonton setiap saat, dengan persentase 84 persen. Kemudian 77 persen responden mengaku kalau platform menawarkan banyak pilihan film.
Alasan lainnya, 74 persen responden mengaku platform itu dipakai untuk mencari hiburan. Lalu 68 persen menjawab kalau platform mudah digunakan.
Baca Juga:
Jumlah Pelanggan Netflix Turun Hampir 1 Juta di Q2 2022
Kemudian 57 persen responden beralasan langganan karena tidak ingin terganggu oleh iklan. Selain itu, 47 persen responden mengatakan biaya langganan yang ditawarkan terjangkau.