Mahasiswi Unpad Raih 3 Medali di Kejuaraan Catur Tingkat Asia

Mahasiswi Unpad Raih 3 Medali di Kejuaraan Catur Tingkat Asia

loading…

Theodora Paulina Walukow, mahasiswi Teknik Informatika Fakultas MIPA Unpad berhasil meraih medali pada kejuaraan catur AYCC 2022 di Bali. Foto/Dok/Humas Unpad

JAKARTA – Theodora Paulina Walukow, mahasiswi Teknik Informatika Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran ( Unpad ) berhasil meraih medali pada kejuaraan catur “Asian Youth Chess Championship” (AYCC) 2022 di Bali. Mahasiswi angkatan 2022 yang diterima melalui seleksi Jalur Prestasi tersebut berhasil meraih dua medali perunggu dan satu medali perak.

Theodora mengatakan, AYCC merupakan kompetisi catur tingkat Asia yang diikuti oleh para pecatur muda. Ia sendiri masuk dalam kategori G18 atau kategori pecatur putri usia 18 tahun dengan tiga kategori pertandingan, yaitu standar, rapid, dan blitz.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Ini 10 Jurusan Sepi Peminat dengan Peluang Kerja Tinggi dan Gaji Besar

Pada kejuaraan tersebut, Theodora berhasil meraih dua medali perunggu untuk pertandingan catur blitz dan satu medali perak untuk pertandingan catur rapid.

Lebih lanjut Theodora menjelaskan, ia masuk sebagai peserta terpilih untuk mengikuti AYCC 2022 setelah berhasil meraih juara pada Kejuaraan Catur Nasional di Bangka Belitung, pada November 2021 lalu. Pada kejurnas tersebut, ia meraih juara III.

“Juara I sampai III dari kejurnas tersebut berhak ikut secara gratis untuk mengikuti kompetisi AYCC ini,” kata Theodora seperti dilansir dari laman resmi Unpad, Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Tips Dapat Nilai Sempurna dari Wisudawan ITB Peraih IPK Tertinggi

Selama setahun, Theodora rutin mempersiapkan diri. Mulai dari latihan mandiri secara rutin di rumah, mengikuti latihan privat, hingga mengikuti pelatihan dan pelatihan nasional dengan pelatih dari para grand master.

Saat mengikuti kompetisi, Theodora dihadapkan dengan tim asal Sri Lanka, Malaysia, India, Kazakhstan, dan Vietnam. Diakui Theodora, lawan dari negara tersebut terbilang sulit. Hal ini disebabkan, lawan memiliki kemampuan mengatur pion dengan cepat dan tepat.

Meski begitu, ia sebelumnya sudah mempelajari taktik lawan. “Sebelum tanding, ada pairing terlebih dahulu, sehingga kita bisa tahu siapa musuh kita. Kemudian nanti aku lihat rekam jejak mereka di database catur internasional, nanti dipelajari mandiri,” imbuhnya.

Scroll to Top