loading…
BEM FIB Universitas Brawijaya menggelar program Cipta Karya Desa X Budaya Mengajar (Ciptades X Bume 2022). Program yang merupakan bentuk pengabdian masyarakat ini berfokus di bidang pendidikan. Foto/Istimewa
Ciptades X Bume 2022 berjalan sejak 10 September 2022 dan berlanjut hingga 26 November 2022. Presiden BEM FIB Universitas Brawijaya (UB) Akhdan Sabilulhaq menjelaskan, salah satu program kerja unggulan dari BEM FIB UB ini telah mengalami pergantian nama.
“Tahun lalu program ini bernama Bina Desa, sementara tahun ini menjadi Cipta Karya Desa X Budaya Mengajar. Sekolah yang jadi tempat berjalannya program ini adalah MI dan MTS Jabal Nur di Kota Malang, Jawa Timur,” ujar Akhdan, Sabtu (17/9/2022).
Akhdan menambahkan, program ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, salah satu poin yang ada di Tri Darma Perguruan Tinggi. “Ciptades X Bume adalah hasil peninjauan ulang dari program Bina Desa di tahun sebelumnya yang dirasa perlu diperbaiki,” kata Akhdan.
Ketua Pelaksana Budaya Mengajar (Bume) Fathiyyah Kamila Siena menjelaskan, program kerja Bume bertujuan memberikan pembelajaran kepada sekolah didik. Menurutnya, secara teknis sesi pengajaran akan dilakukan dari kelas 1 – 9 dan setiap kelas akan dipegang oleh dua orang volunteer.
Fathiyyah menjelaskan, program ini tidak akan kaku dan berkutat teori belajar saja. Ada juga games sebagai sarana pembelajaran menyenangkan. Selain pendidikan sesuai mata pelajaran, ada juga pemberian kesadaran mengenai lingkungan sesuai dengan tema Ciptades tahun ini.
“Kita bisa lebih ngasih tahu tentang kebiasaan membuang sampah. Rencananya bakal ada kerja bakti dan operasi semut dengan harapan peserta didik bisa dapetin pembelajaran lebih dari sekadar teori,” jelasnya.
“Enggak hanya dari sekolah, tapi juga mahasiswa sebagai volunteer dan itu ada di berbagai bidang ilmu,” ungkapnya.
Koordinator Volunteer Cipta Karya Desa Aditya Bima Kurniawan menjelaskan tujuan program ini. “Kita ingin mereka memiliki mimpi, enggak hanya lulus SD/MTS lalu kerja, nikah. Kita ingin mereka memiliki pendidikan yang tinggi. Pembelajaran akan disampaikan secara langsung dari mahasiswa FIB dan perwakilan Cetta Online Class,” imbuhnya.
Dia menuturkan, materi yang akan diajarkan adalah mata pelajaran yang ada di sekolah, seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris, PKN, dan Pancasila. Tidak hanya itu, materi seni, olahraga, praktik sains, dan kelas kesehatan juga akan diberikan kepada peserta didik.