Lonjakan Covid di Singapura hingga Rusia-China Ajak Taliban

Lonjakan Covid di Singapura hingga Rusia-China Ajak Taliban

Jakarta, CNN Indonesia —

Singapura terancam kewalahan hadapi lonjakan Covid-19 masuk dalam salah satu berita pilihan dalam 24 jam terakhir ada Kamis (21/10) pagi ini.

Selain itu, kabar soal China dan Rusia akan menggandeng Taliban demi keamanan kawasan juga termasuk yang menjadi sorotan pagi ini.

Berikut tiga berita pilihan dalam kilas internasional pagi ini:

Sistem kesehatan Singapura terancam keteteran menghadapi lonjakan covid-19. Pernyataan itu dilontarkan Menteri Keuangan sekaligus Ketua Satuan tugas (Satgas) Covid Singapura Lawrence Wong sehari setelah melonggarkan perjalanan bebas karantina.

Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan tambahan 3.862 kasus pada Rabu (20/10) dengan 18 kematian terkait covid-19 yang merupakan angka harian tertinggi.

“Pada situasi sekarang, kami menghadapi risiko besar sistem perawatan kesehatan kewalahan,” kata Wong seperti dikutip dari AFP.

Wong mengungkapkan hampir 90 persen tempat tidur isolasi di rumah sakit dan lebih dari dua pertiga tempat tidur unit perawatan intensif terisi.

Rusia, China, dan sejumlah negara di Asia Tengah sepakat untuk bekerja sama dengan Taliban untuk menjaga keamanan di kawasan. Selain itu, pemimpin baru Afghanistan tersebut juga diminta untuk menerapkan kebijakan moderat.

Dilansir AFP, pembicaraan itu dilakukan di Moskow, Rusia, pada Rabu (20/10). Sebanyak 10 negara, termasuk China dan Iran, menghadiri pertemuan tersebut. Hasilnya, mereka sepakat untuk terus mendorong keamanan di Afghanistan untuk menjaga kestabilan kawasan.

Para peserta juga meminta Taliban untuk “menerapkan kebijakan internal dan eksternal yang moderat dan sehat” dan “mengadopsi kebijakan yang ramah terhadap tetangga Afghanistan”.

Pada kebijakan dalam negeri, mereka meminta Taliban untuk “menghormati hak-hak kelompok etnis, perempuan dan anak-anak”.

Ratu Elizabeth II dengan berat hati menerima saran dokter untuk istirahat secara penuh. Saran tersebut pun memaksa Elizabeth untuk membatalkan rencana perjalanan ke Irlandia Utara, yang direncanakan pada Rabu (20/10 dan Kamis (21/10).

Menurut keterangan Istana Buckingham, saat ini Elizabeth sedang beristirahat di Kastel Windsor, Berkshire, Inggris.

Pihak istana pun mengatakan lewat sebuah pernyataan yang dikutip CNN bahwa Ratu telah disarankan untuk beristirahat selama “beberapa hari ke depan.”

Sebuah sumber yang dekat dengan kerajaan mengatakan kepada CNN bahwa itu “tidak terkait Covid.”

(bac)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top