Badung, CNN Indonesia —
Operator Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, memprediksi jumlah penumpang akan mencapai 1,3 juta saat Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Angka itu naik 10 persen dibandingkan 2023 yang mencapai 1,2 juta penumpang.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab mengatakan selama periode angkutan natal dan tahun baru nanti, Bandara I Gusti Ngurah Rai diproyeksikan melayani lebih dari 7.800 pergerakan pesawat atau meningkat 4 persen jika dibanding periode Nataru tahun lalu.
“Sementara, prediksi jumlah penumpang yang akan dilayani selama 19 hari Posko Nataru akan mencapai 1,3 juta penumpang atau lebih tinggi 10 persen dibanding Nataru tahun sebelumnya sebanyak 1,2 juta penumpang,” kata Syaugi, Jumat (10/12).
Terkait pengajuan penambahan penerbangan atau extra flight hingga Kamis (12/12) pihaknya telah menerima 445 pengajuan dari 7 maskapai untuk 7 rute domestik yakni Jakarta, Surabaya, Makassar, Lombok, Timika, Pontianak, dan Banjarmasin.
Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai juga memastikan seluruh aspek pelayanan dan fasilitas dalam kondisi prima dan siap melayani angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh komunitas bandara diambil sebagai langkah mengantisipasi meningkatnya jumlah pergerakan pesawat dan potensi lonjakan penumpang.
Syaugi menyebutkan pihaknya telah menyusun rencana operasional bandara pada periode Nataru.
“Fokus pelayanan kami sesuai pilar perusahaan yakni premises, terkait kesiapan infrastruktur dan fasilitas. Kemudian people, berupa kesiapan personel bandara serta proses yakni kolaborasi lintas instansi untuk memastikan operasional angkutan Nataru berjalan baik dan lancar,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan pihaknya memastikan kesiapan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, pelayanan penumpang khususnya di setiap touch point, optimalisasi jadwal penerbangan slot time, serta pengaturan lalu lintas kendaraan penjemput dan pengantar di sekitar bandara.
Selain itu, serangkaian proyek optimalisasi yang telah selesai diharapkan mampu menambah kenyamanan serta meningkatkan kelancaran arus penumpang dan kendaraan di dalam bandara.
“Pengaturan-pengaturan pada area di dalam terminal yang rawan kepadatan telah kami lakukan, diantaranya re-layout pada area pemeriksaan keamanan atau Security Check Point (SCP),” ujarnya.
“Dengan pengaturan tersebut, lajur pemeriksaan SCP bertambah. Di SCP domestik lantai 1, dari 3 lajur menjadi 5 lajur sementara di lantai 2 saat ini ada 4 lajur dari kondisi sebelumnya 3 lajur. Penambahan mesin x-ray juga telah dilakukan, tiga unit untuk domestik dan satu unit untuk Terminal Internasional,” jelasnya.
Selain itu, perhatian lebih juga diberikan oleh pihak pengelola bandara pada situasi kendaraan di sisi darat terminal.
“Kami menyadari bahwa lahan operasional bandara terbatas, oleh karenanya kami berupaya semaksimal mungkin untuk mencari solusi agar arus kendaraan dapat lebih lancar mulai dari pintu masuk hingga keluar bandara,” ujarnya.
“Kami telah menambah 2 lajur kendaraan sehingga saat ini tersedia 4 lajur. Selain itu kami juga mengatur dan memperluas beberapa titik akses lajur kendaraan. Dapat dilihat saat ini lajur kendaraan sudah lebih luas. Kelancaran kendaraan juga didukung implementasi pembayaran parkir kendaraan secara non-tunai,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas kendaraan dari dan ke bandara pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Kepolisian Resor Bandara, Kepolisian Resor Kuta, Lanud Ngurah Rai, Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, Desa Adat Tuban, dan Desa Adat Kuta.
“Kami akan menempatkan petugas gabungan di beberapa titik yang rawan terjadi kepadatan kendaraan seperti di simpang Dewi Sartika, Kubu Anyar, dan simpang Patung Kuda,” ujarnya.
Untuk memastikan kelancaran operasional dan pelayanan kepada penumpang, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai bersama instansi terkait di bandara akan menyelenggarakan posko terpadu monitoring angkutan natal dan tahun baru.
Posko ini rencananya berlangsung pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
“Operasional bandara akan berjalan 24 jam, begitu pula dengan posko terpadu. Dengan posko ini setiap pergerakan pesawat dan penumpang akan termonitor secara realtime,” ujarnya.
(kdf/sfr)