Rezim Taliban yang kini menguasai Afghanistan melaporkan sebuah ledakan besar diduga bom menerjang sebuah masjid di Kota Kunduz, utara negara tersebut, pada Jumat (8/10).
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Qari Sayed Khosti, membenarkan ledakan tersebut kepada AFP tanpa memberikan detail lainnya.
Sementara itu, sejumlah warga lokal yang menjadi saksi mata menuturkan bahwa ledakan itu terjadi di sebuah masjid Syiah saat salat Jumat digelar.
Belum ada laporan terkait korban maupun kerusakan lainnya akibat insiden tersebut.
Namun, kantor berita Rusia Sputnik, melaporkan sejumlah jemaah masjid tersebut dibawa ke rumah sakit tak lama setelah ledakan terjadi.
Insiden ini terjadi empat hari setelah ledakan bom menerjang Masjid Eidgah di Ibu Kota Kabul hingga menewaskan lima orang.
Dilansir Associated Press, sampai saat ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan bom itu. Namun, tudingan mengarah kepada kelompok ISIS Khorasan (ISIS-K) yang menjadi musuh Taliban.
Ledakan itu terjadi di gerbang Masjid Eidgah, bertepatan dengan pelaksanaan proses mensalatkan jenazah ibu dari juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Menurut salah satu juru bicara Taliban, Bilal Karimi, tidak ada anggota mereka yang menjadi korban dalam kejadian ledakan bom itu.
Taliban juga langsung mengerahkan anggotanya berjaga di masjid itu buat membersihkan sisa ledakan. Tanda kerusakan akibat ledakan bom terlihat di gerbang masjid.
Kelompok ISIS-K terus menggencarkan serangan setelah Taliban menguasai Afghanistan dari pemerintahan sebelumnya. Kelompok ISIS-K dilaporkan mempunyai markas di Provinsi Nangarhar dan Provinsi Khorasan.
Serangan bom di masjid di Kabul itu menjadi yang pertama setelah pada Agustus lalu kelompok ISIS-K menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom di Bandara Internasional Hamid Karzai, yang menewaskan 169 warga Afghanistan dan 13 anggota Korps Marinir Amerika Serikat.
(rds)