Suara.com – Kabar meninggalnya Edelenyi Laura Anna cukup mengejutkan publik. Beberapa waktu sebelum meninggal dunia, Laura Annda sempat berbincang melalui chatting dengan kerabatnya, Putri Jimbo.
Melalui chat itu, Laura Anna sempat mengeluh sedang sesak napas akibat asam lambung naik. Putri Jimbo pun tak menyangka itu akan menjadi chat terakhirnya dengan Laura Anna.
“Nanti pulang aku panasin yah. Makasih banyak ya kak. Amin doain yaa aku lagi sesek, Aslam (asam lambung),” kata Laura melalui chat yang dibagikan ke Story Instagram.
“Semalem udah bilang sesek tapi gatau kalo mau pergi secepat ini. Ga ada yang panggil kk princess jimbaran Lau @edlnlaura. Lau @edlnlaura semalem masih chat sama kamu dan sempet bilang sesek asam lambung ya Allah de kok cepet banget gini yaa Allah…,” ungkap Putri Jimbo.
Baca Juga:
Pfizer Mengumumkan Obat Covid-19 90% Ampuh Lawan Covid-19, Bahkan Varian Omicron
Asam lambung atau refluks asam terjadi ketika asam bocor dari lambung kembali ke kerongkongan. Serangan asam lambung sesekali biasanya tidak terlalu mengkhawatirkan.
Tapi, pola refluks asam yang sering mungkin merupakan tanda penyakit refluks gastroesofagus, yang merupakan masalah pencernaan kronis dan berisiko menyebabkan komplikasi medis.
Terkadang, refluks asam terjadi bersamaan dengan sesak napas. Dalam beberapa kasus, refluks asam menyebabkan sesak napas.
Orang yang memiliki penyakit refluks gastroesofageal (GERD) mungkin berisiko lebih tinggi menderita asma atau kondisi pernapasan lainnya.
Para peneliti telah mengidentifikasi hubungan antara GERD dan asma. Sebuah studi tahun 2019 menyarankan hubungan dua arah antara GERD dan asma.
Baca Juga:
WHO: Omicron Varian Virus Corona Paling Cepat di Berbagai Negara
Hal ini berarti bahwa orang-orang dengan GERD lebih berisiko menderita asma dan orang dengan asma lebih mungkin mengalami GERD.
Faktanya dilansir dari Medical News Today, sebuah studi tahun 2015 memperkirakan bahwa 89 persen penderita asam juga mengalami gejala GERD. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh asam berinteraksi dengan saluran udara.
Asam di kerongkongan mengirimkan sinyal peringatan ke otak, yang memicu saluran udara berkontraksi. Pada akhirnya, kondisi ini bisa memicu gejala asma.
Dalam kasus asma terkait GERD, mengobati gejala GERD dapat membantu meringankan gejala asma. Tinjauan tahun 2016 menemukan asma juga bisa memicu GERD.
Selama serangan asma, saluran udara mengencang dan menyebabkan tekanan di kerongkongan. Peningkatan tekanan ini bisa mendorong asam bocor ke kerongkongan.
Gejala
Orang yang mengalami refluks asam atau GERD kemungkinan akan mengalami gejala tambahan, seperti:
- Maag dan gangguan pencernaan
- Nyeri dada
- Mengi
- Reguirtasi, yakni asam naik kembali ke mulut
- Cegukan terus-menerus
- Kesulitan menelan
- Bau mulut
- Sakit tenggorokan
- Bersendawa dan kembung
Orang dengan gejala asma terkait GERD juga mungkin mengalami kesulitan bernapas pada waktu-waktu tertentu. Tapi, kondisi ini biasanay terjadi ketika tidur atau setelah makan besar.