Harry Azhar Aziz mengatakan, lahirnya UICI ini adalah bagian dari cita – cita kemerdekaan Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga UICI diharapkan dapat menjadi salah satu role model dalam membantu mencerdaskan masyarakat indonesia di era digital ini.
Baca juga: Ini Alasan Nadiem Makarim Ingin Sekat di Perguruan Tinggi Dihapus
Karena dengan digital, lanjut Harry, akses pendidikan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat baik dari pelosok tanah air hingga perkotaan. Sepanjang terakses dengan jaringan internet.
“Kehadiran UICI secara momentum sangat tepat, karena hadir di era new normal. Dimana cara kerja dan komunikasi menggunakan digital way. Untuk itu, UICI ditantang untuk ikut dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa. KAHMI punya tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT, dan itu tidak bisa tidak harus melalui pendidikan ” kata Harry.
UICI sendiri merupakan perguruan tinggi yang bernaung di bawah organisasi perkumpulan KAHMI dan dalam penyelenggaraannya di bawah Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI yang saat ini berjumlah 12 orang.
Baca juga: Jokowi Tegaskan Lulusan Perguruan Tinggi Harus Miliki Kompetensi-kompetensi Ini
Untuk izin pendirian UICI sudah terbit sejak 23 Desember 2020, dan izin operasional UICI juga telah diterima dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 30 Desember 2020. Sehingga pada tanggal 30 Desember inilah ditetapkan menjadi hari kelahirannya UICI.
Sedangkan kampus UICI sendiri akan berada di Kawasan Rasuna Said Jakarta. Untuk workshop perkuliahan dilaksanakan di Gedung Graha Insan Cita (GIC) yang berada di Jl. Lafran Pane no 100, Sukmajaya, Depok. “Lokasi ini dipilih karena akses yang relative mudah terjangkau dan berada di Kawasan segi tiga emas Jakarta,” ungkap Subandriyo Sekretaris MPT KAHMI.
Subandriyo juga mengungkapkan bahwa grand launching UICI direncanakan pada minggu ketiga bulan Juli 2021 bertepatan dengan masa penerimaan mahasiswa. Mengenai sistem, website, dan lain – lain sedang disiapkan untuk Juli ini mengudara.
Sedangkan Koordinator Presidium MN KAHMI, Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa UICI adalah perguruan tinggi yang lahir dari rahim keluarga besar HMI. Ia mengajak seluruh anggota KAHMI untuk mendukung berdirinya UICI.
“Kita sama sama berikhtiar agar UICI ini benar benar menjadi kampus berbasis digital yang dapat menjawab tantangan zaman. Apa yang kita bangun hari ini akan menentukan masa depan umat dan bangsa. Maka saya mengajak semua keluarga besar HMI, KAHMI turut mendukung pendirian dan penyelenggaraan UICI,” imbuh Viva Yoga.
Sementara itu Prof Laode menyampaikan bahwa UICI dalam penyelenggaraan pendidikannya akan fokus mengembangkan sistem pendidikan berbasis budaya digital (digital culture) dengan metode Digital Integrated Learning System (DILS).
halaman ke-1