Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Won-sik, mengancam bakal menjadikan Korea Utara bak ‘neraka kehancuran jika Pyongyang bertindak sembrono.
“Korea Utara cuma punya dua pilihan, perdamaian atau kehancuran,” kata Shin dalam pernyataan resmi, seperti dikutip Reuters, Rabu (13/12).
Ia kemudian melanjutkan, “Jika Korea Utara bertindak sembrono yang mengacaukan perdamaian, neraka kehancuran menanti mereka.”
Shin berkata demikian setelah bulan lalu Korut menyatakan tak lagi mau mematuhi pakta militer antara kedua negara yang telah dijalin sejak 2018. Perjanjian militer itu dibuat untuk mengurangi ketegangan dua negara Korea tersebut.
Langkah Pyongyang itu diambil setelah Korsel menyatakan bakal menangguhkan sebagian kesepakatan untuk merespons peluncuran satelit mata-mata Korut.
Menurut Korut, rudal dan senjata nuklir yang mereka kembangkan merupakan hak berdaulat mereka guna melawan Amerika Serikat dan sekutunya, Korsel.
“Agresi dan langkah hegemoni AS untuk memperkuat aliansi adalah akar penyebab memburuknya ketegangan kawasan,” tulis surat kabar Korut, Rodong Sinmun, merespons latihan AS dengan Australia dan Jepang.
|
Pernyataan Shin juga dilontarkan dalam pertemuan dengan para komandan militer Korsel pada Rabu (13/12).
Pada kunjungan ke tempat komando rudal Korsel, Shin menyatakan rudal Korsel bakal digunakan untuk ‘mematikan jantung dan kepala musuh’ jika terjadi perang.
Dalam pertemuan dengan para komandan, Shin menguraikan langkah-langkah yang diambil militer untuk meningkatkan kemampuannya.
Langkah tersebut mencakup peluncuran satelit Korsel, peningkatan kesejahteraan prajurit, hingga penguatan sistem pertahanan ‘tiga sumbu’ guna melawan ancaman Korut.
Korsel juga merencanakan serangan awal kepada Korut jika perang kedua negara pecah.
Pada Selasa (12/12), Kementerian Pertahanan Korsel meminta kenaikan 4,5 persen anggaran pertahanan untuk tahun depan seiring dengan rencana tiga sumbu mereka.
Anggaran tersebut kelak digunakan untuk menyediakan lebih banyak kapal selam, jet siluman F-35A buatan AS, dan sistem pertahanan rudal.
Pekan lalu penasihat keamanan nasional AS, Korsel, dan Jepang bertemu di Seoul untuk menyepakati inisiatif baru menanggapi ancaman Korut di dunia maya, seperti penyalahgunaan mata uang kripto hingga peluncuran luar angkasa.
Korsel dan AS akan mengadakan pembicaraan pencegahan nuklir pada Jumat sebagai bagian dari komitmen Washington memberikan wawasan kepada Seoul jika terjadi konflik dengan Korut.
Sejak perang Korut-Korsel pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, kedua negara secara teknis tetap dalam keadaan perang.
(blq/nva)