Gempa yang mengguncang Maroko dengan magnitudo 6,8 pada Jumat (8/9) malam menewaskan hampir 2.500 orang dan melukai lebih dari 2.400 orang lainnya. Sejumlah negara pun ramai-ramai mengirimkan bantuan.
Pada Minggu (10/9), tim penyelamat masih terus menyisir desa-desa kecil untuk mencari korban dari balik puing-puing imbas gempa. Jumlah korban diperkirakan terus bertambah.
Berikut sejumlah update terkait gempa Maroko.
Korban Tewas Lebih dari 2.500 Orang
Gempa yang berpusat di kawasan Ighil, High Atlas, ini dilaporkan menewaskan 2.497 orang dan melukai 2.476 orang hingga Senin (11/9).
Dilansir Reuters, jumlah korban diperkirakan terus bertambah seiring dengan proses pencarian yang masih berlanjut.
Turki sampai AS Kirim Bantuan
Sejumlah negara ramai-ramai menawarkan bantuan kepada Maroko untuk mencari korban yang masih hilang maupun memberikan pasokan bantuan kemanusiaan lain bagi para korban yang selamat.
Dikutip dari AFP, Turki menawarkan untuk mengirim 265 tim penyelamat dan 1.000 tenda bagi para penduduk yang terkena dampak.
Swiss juga menawarkan untuk menyediakan tempat penampungan sementara, peralatan pengolahan dan distribusi air, fasilitas sanitasi, hingga peralatan kebersihan.
Pada Minggu (10/9), Spanyol mengirim 86 penyelamat militer dan delapan anjing pencari ke Maroko usai menerima permintaan resmi dari ibu kota Rabat. Sebuah tim pemadam kebakaran sukarela dari Prancis juga telah tiba di Maroko.
Sama dengan Turki, Qatar juga menyatakan ingin mengirimkan tim penyelamat ke Maroko. Belgia turut menawarkan tim medis dan rumah sakit lapangan bagi para korban.
Wilayah Flanders di Belgia, rumah bagi komunitas Maroko, menyatakan akan menyediakan 200 ribu euro (setara Rp3,2 triiun) dalam bantuan darurat melalui Palang Merah, sementara wilayah Wallonia berjanji menyediakan 500 ribu euro (setara Rp8 triliun).
Italia juga menyatakan keinginannya mengirim bantuan dari badan perlindungan sipil dan dinas pemadam kebakaran, sementara Gereja Katolik Italia telah mengirim 300 ribu euro (setara Rp5 triliun) bantuan melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM) Caritas Italia.
Polandia dan Israel menyatakan siap memberikan bantuan termasuk tim pencarian dan penyelamatan. Irak dan Jordan juga telah menawarkan segala bentuk bantuan yang memungkinkan bagi Maroko.
Seirama, Amerika Serikat juga menyatakan “siap memberikan bantuan signifikan” termasuk tim pencarian dan penyelamatan.
Selain negara, beberapa organisasi internasional juga turut menawarkan bantuan kepada Maroko.
Salah satunya Federasi Internasional untuk Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit (International Federation for Red Cross and Red Crescent Societies/IFRC) yang menyumbang lebih dari 1 juta dolar (Rp15 miliar) dari dana bencana darurat untuk mendukung pekerjaan Bulan Sabit Merah Maroko di lapangan.
Selain itu, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, Uni Afrika, Komisi Eropa, dan Prancis serta India berjanji dalam pernyataan bersama untuk “memobilisasi alat dan bantuan teknis serta keuangan” untuk membantu Maroko.
Perusahaan farmasi AstraZeneca juga “menjanjikan lebih dari 1 juta dolar untuk mendukung upaya bantuan kemanusiaan segera dengan mitra kemanusiaan nirlaba global terkemuka dan melalui pencocokan sumbangan karyawan.”
(blq/dna)