Suara.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya akan mengevaluasi gedung-gedung perkantoran terutama yang minim akses saat terjadinya kebakaran. Hal tersebut bakal dilakukan pasca terjadinya kebakaran di lantai 2 Gedung Cyber 1, Jakarta Selatan pada Kamis (3/12/2021) kemarin.
Peristiwa kebakaran itu menelan korban hingga 2 orang meninggal dunia. Dua korban tersebut meninggal dunia karena terjebak di tengah kepulan asap di sebuah ruangan.
“Ya, nanti kita akan cek kembali, supaya menjadi evaluasi dan pembelajaran supaya ke depan nanti kita evaluasi gedung-gedung yang lain,” kata Riza saat meninjau Gedung Cyber 1, Jakarta Selatan, Kamis malam.
Riza menuturkan bahwa gedung yang dilapisi kaca secara penuh harus memiliki akses darurat apabila terjadi kebakaran. Semisal tersedianya alat pemecah kaca khusus yang tersedia di setiap ruangan.
Baca Juga:
Kebakaran Gedung Cyber I Makan Korban, Wagub Soroti Banyaknya Kaca Tanpa Jendela
“Nanti kalau tertutup kaca semua harus ada semacam pemecah kaca, kampak sehingga kalau terjadi kebakaran seperti ini, kacanya saja dipecahkan dan harus ada alat pemecah kaca itu,” ujarnya.
Penyediaan alat pemecah kaca darurat itu sebenarnya sudah ada di bus umum. Menurutnya, gedung-gedung perkantoran juga harus menyediakannya.
“Kalau kita lihat di bus-bus itu, bus yang besar itu kan selalu ada pemecah kaca. Itu juga sebagai syarat ke depan,” ujarnya.
Sebelumnya, Seto (18), korban tewas dalam peristiwa kebakaran Gedung Cyber I, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan ternyata sempat terjebak di dalam ruangan selama 20 menit. Seto ditemukan di dekat tangga saat dievakuasi petugas pemadam kebakaran.
Seto tercatat sebagai warga Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Ia bukan karyawan di Gedung Cyber I, namun hanya visitor.
Baca Juga:
Pelajar SMK Taruna Bhakti Depok Tewas di Gedung Cyber 1, Begini Suasana Rumah Duka
“Meninggal diselamatkan petugas damkar menyisir sehingga ditemukan korban itu setelah ditemukan dievakuasi. Ditemukan dekat tangga,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kota Jakarta Selatan, Herbert Plider Lomba Gaol saat dikonfirmasi, Kamis (12/2/2021).