Korban tewas akibat Siklon Batsirai yang menerjang beberapa daerah di Madagaskar pada Sabtu (5/2) lalu bertambah menjadi 20 orang. Akibat siklon, 50 ribu orang terpaksa harus mengungsi.
Tak hanya itu, Badan Bantuan Pangan Dunia PBB di Madagaskar juga menyebut badai telah menghancurkan tanaman yang hampir dipanen, merobohkan rumah dan sejumlah jaringan listrik di sepanjang garis pantai tenggara Madagaskar.
“Dampaknya parah dan luar biasa. Kami masih terus menghitung korban,” kata Pasqualina Di Sirio, direktur Badan Program Pangan Dunia (WFP) PBB di Madagaskar, seperti dikutip dari Reuters, Senin (7/2) malam.
Siklon Batsirai melanda sejumlah daerah di Madagaskar pada akhir pekan lalu. Bencana terjadi saat penduduk menghadapi krisis pangan akibat kekeringan parah yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
Di Sirio mengatakan bencana siklon yang baru terjadi kemarin kemungkinan besar akan memperburuk situasi itu. Pasalnya, siklon turut menghancurkan tanaman padi yang sekitar dua minggu lagi siap dipanen.
Siklon juga telah menghancurkan kebun buah dan sayuran. Bahkan menurut perkiraannya, dampak tersebut akan terasa paling tidak sampai enam bulan ke depan.
“Ini berarti kerugian besar dalam hal ketahanan pangan bagi penduduk,” katanya melalui telepon dari ibu kota Antananarivo.
Sementara itu, tim penyelamat darurat setempat hingga kini masih terus berjuang untuk mencapai daerah yang terkena dampak terburuk akibat bencana tersebut.
Mereka menghadapi kendala karena 12 jalan dan 14 jembatan yang menjadi akses ke daerah itu tidak dapat dilalui.
(reuters/agt)
