Suara.com – Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Kalimantan Timur, menyebabkan turunnya produksi solar di fasilitas tersebut, demikian diwartakan Antara, Jumat (4/3/2022).
Diwartakan sebelumnya bahwa telah terjadi kebakaran pada kilang minyak milik PT Pertamina Refinery Unit atau RU V Balikpapan pada Jumat.
“Area yang terbakar pabrik pengolah solar, jadi akan mengurangi produksi. Tapi kami berupaya menjaga penyaluran solar, masih tersedia cadangan yang jumlahnya cukup melimpah,” ujar General Manajer Pertamina RU V Balikpapan, Wahyu Sulistyo Wibowo di Balikpapan.
Cadangan BBM jenis solar masih ada sekitar 600.000 barel lanjut ia dan sudah berkomunikasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk suplai dipastikan aman. Pengiriman atau penyaluran tidak dijadwal ulang menurut dia, penyaluran solar melalui kapal juga aman.
Baca Juga:
Harga BBM Non-subsidi Resmi Naik, Pakar: Bantu Kurangi Beban APBN
Pertamina RU V Balikpapan bakal segera mengupayakan perbaikan terhadap unit kilang minyak yang terbakar tersebut. Namun untuk melakukan perbaikan kata Wahyu Sulistyo Wibowo, masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan secara internal bersama kepolisian.
Pertamina RU V Balikpapan menduga kobaran api terjadi pada penukar panas, tepatnya pada bagian alat pendingin udara. Alat pendingin udara tersebut seperti kipas angin dan letaknya di atas agar menyedot angin dari bawah kemudian mendinginkan tempat penampung minyak yang telah diolah.
“Tapi penyebab pastinya masih didalami, di lapangan masih melakukan penilaian dan evaluasi untuk antisipasi terjadinya kebakaran di area lainnya,” ucapnya.
Kepolisian telah menyatakan akan menggelar penyelidikan terkait insiden kebakaran di kilang Pertamina Balikpapan tersebut.
Baca Juga:
Harga LPG 12 Kg Terus Naik, Pertamina Minta ‘Orang Kaya’ Tidak Beralih ke Gas Melon