Sedikitnya lima jenderal militer Rusia yang terbunuh dalam agresi yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
Jumlah itu tentu disebut mencengangkan sejumlah pihak karena yang tewas merupakan para komandan divisi dalam agresi tersebut.
Letnan Jenderal Rusia Andrei Mordvichev, komandan Pengawal ke-8, jenderal yang terakhir tewas dalam serangan di bandara di Chornobayivka, Rabu (16/3).
Analis perang pensiunan jenderal militer Amerika Serikat (AS), David Petraeus, mengatakan kepada CNN kematian hingga lima jenderal militer Rusia di Ukraina merupak hal yang amat tak lazim dalam peperangan.
Patraeus kemudian mencoba menjawab pertanyaan banyaknya jenderal Rusia yang terbunuh dalam pertempuran di Ukraina.
“Intinya bahwa komando dan kontrol mereka (Rusia) telah kacau-balau,” kata Petraeus.
Purnawirawan AS lainnya, Mark Hertling, menilai jumlah besar pasukan yang terlibat menambah rumit koordinasi di lapangan. Mengatur operasi yang berjarak hingga 1.600 kilometer, disebut Hertling membutuhkan komunikasi dan komando yang solid.
“Saya tidak melihat bahwa angkatan laut melakukan koordinasi dengan angkatan udara maupun angkatan darat,” tutur Hertling.
“Rusia memiliki kesulitan besar dalam hal komando dan kontrol selama operasi ini di tingkat eselon. Beberapa lagi mungkin karena manuver Ukraina,” ia menambahkan.
Hertling menilai, masing-masing unit dalam divisi pasukan Rusia yang menyerang Ukraina tampak tidak terhubung dengan baik. Setiap unit tampak beraksi secara terpisah tanpa ada pola koordinasi terpusat dari komandan militer tertinggi.
Pasukan Rusia juga diduga memiliki masalah komunikasi yang sangat besar. Para tentara dan komandan militer masih ada yang menggunakan telepon seluler maupun jaringan yang tak aman disadap.
Kondisi itu membuat setiap rencana serangan Rusia masih mampu diantisipasi Ukraina.
“Satu prinsip utama dalam perang adalah ‘kesatuan komando’. Artinya ada satu perwira militer yang punya wewenang penuh untuk mengkoordinasi serangan, mengarahkan logistik, menyediakan pasukan cadangan, memperkirakan sukses (dan kegagalan) dari fron operasi yang berbeda, kemudian menentukan keputusan dari situ,” tutur Hertling.
Letnan Jenderal Andrei Mordvichev diklaim jadi jenderal kelima Rusia yang terbunuh dalam pertempuran di Ukraina.
Sebelumnya, Ukraina mengklaim telah berhasil membunuh empat jenderal Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.
Keempat jenderal tersebut adalah Mayor Jenderal Oleg Mityaev, Mayor Jenderal Andre Sukhovetsky, Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, dan Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov.
(bac)