Kenali Gejala Flu Burung pada Unggas, Begini Cara Lindungi Diri dan Hewan Ternak!

Kenali Gejala Flu Burung pada Unggas, Begini Cara Lindungi Diri dan Hewan Ternak!

Suara.com – Kasus flu burung telah ditemukan pada unggas komersial di 7 negara bagian, menyusul kasus flu burung yang terdeteksi di Kalamazoo County, Michigan.

USDA mengatakan bahwa sampel flu burung dari unggah di negara bagian diuji di Laboratorium Diagnostik Hewan Universitas Negeri Michigan, bagian dari Jaringan Laboratorium Kesehatan Hewan Nasional.

Sementara, keberadaan kasus flu burung ini dikonfirmasi oleh Hewan dan Plant Health Inspection Service (APHIS) National Veterinary Services Laboratories (NVSL) di Ames, Iowa.

Kasus flu burung di Kalamazoo County menjadikan jumlah total kasus flu burung di negara bagian menjadi 4, yakni Michigan, Maine, Virginia, dan New York. Selain itu, flu burung juga terdeteksi pada ternak komersial di Kentucky, Delaware dan Indiana.

Baca Juga:
Berapa Lama Masa Karantina Omicron? Simak Aturan yang Berlaku dan Apa Saja yang Harus Dilakukan

Menanggapi wabah tersebut, USDA menyarankan pemeliharan buruk untuk biosekuruti. Biosekuriti adalah kunci untuk menjaga kesehatan unggas dan burung di halaman belakang.

Ilustrasi flu burung. (Shutterstocks)
Ilustrasi flu burung. (Shutterstocks)

Kiat yang ditawarkan oleh USDA untuk pemelihara burung termasuk membatasi pengunjung seminimal mungkin dan melacak orang yang mengunjungi properti Anda.

Tindakan kebersihan seperti mencuci tangan dapat menghentikan penyebaran ke manusia dan antar burung.

Selain itu, alat dan perlengkapan untuk merawat unggas juga harus didesinfeksi setelah bersentuhan dengan burung atau dengan kotoran burung. Barang-barang seperti baki telur karton yang tidak dapat dibersihkan tidak boleh digunakan kembali.

Dilansir dari News Week, penjaga burung juga harus melindungi diri mereka sendiri saat menangani hewan ternaknya.

Baca Juga:
Kasus Omicron Meningkat, 107 Nakes di Kota Jogja Terpapar Covid-19

CDC menambahkan bahwa cara terbaik untuk menghindari flu burung adalah menghindari kontak dengan unggas yang terinfeksi, terutama menghindari kontak fisik langsung yang tidak terlindungi dengan unggas yang sakit, bangkai unggas, dan atau kotoran unggas.

Sementara, orang yang merawat unggas harus memakai alat pelindung diri. CDC menambahkan bahwa orang yang melakukan kontak dengan burung yang terinfeksi harus memakai respirator N95 yang dipasang dengan benar atau lebih tinggi.

Salah satu aspek terpenting dari biosekuriti yang direkomendasikan oleh USDA adalah pemantauan tanda-tanda penyakit pada unggas, termasuk pernapasan mulut terbuka, pembengkakan jengger dan pial, pembengkakan kaki, pembengkakan di sekitar kelopak mata, dan warna ungu di salah satu daerah ini.

Scroll to Top