Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah mengklaim telah berkonsultasi dengan negara-negara anggota G20, termasuk AS terkait undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia mengatakan Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam proses konsultasi mengenai undangan Rusia dan Ukraina.
“Pilihan kebijakan terkait penyelenggaraan G20 juga dilengkapi dengan hasil konsultasi yang dilakukan Indonesia lewat Menlu, Menkeu dan bahkan Presiden RI, dengan negara-negara anggota G20, termasuk Amerika Serikat,” ujar Teuku saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Sabtu (30/4).
Teuku mengungkapkan keputusan Jokowi mengundang kedua negara yang sedang berseteru itu melalui proses panjang. Ia menekankan proses panjang tersebut mengacu pada prinsip-prinsip politik luar negeri Indonesia.
“Pilihan kebijakan luar negeri Indonesia senantiasa diambil melalui proses yang mendalam dan terukur dengan mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang menjadi pegangan dan haluan Politik Luar Negeri Indonesia,” papar Teuku.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022.
“Dalam kesempatan tersebut Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan beliau menyatakan akan hadir,” ungkap Jokowi dalam konferensi pers virtual pada Jumat (29/4).
Jokowi menegaskan Indonesia ingin KTT G20 menjadi katalisator pemulihan ekonomi dunia.
“Dalam konteks ini lah, dalam pembicaraan kemarin, saya undang Presiden Zelensky untuk hadir dalam KTT G20,” kata Jokowi dalam siaran pers di kanal Youtube, Jumat (29/4).
Namun, Sekretaris Pers Gedung Putih AS Jen Psaki menekankan Presiden AS Joe Biden telah menyampaikan secara terbuka pandangannya menentang kehadiran Putin di G20. Namun, Biden mendukung diundangnya Ukraina pada perhelatan G20.
“Presiden (Biden) telah menyatakan secara terbuka pertentangannya terhadap Presiden Putin yang menghadiri G20. Kami menyambut baik kehadiran Ukraina atau undangan untuk menghadiri G20,” kata dia dikutip dari rilis wawancara yang dirilis di situs web The White Hose, Sabtu (30/4).
Rusia menginvasi Ukraina sejak akhir Februari 2022 lalu. Invasi itu diduga berkaitan dengan rencana Ukraina bergabung dengan NATO.
Invasi itu membuate sejumlah negara memberi sanksi ekonomi kepada Rusia. Amerika Serikat dan Uni Eropa juga mendesak Indonesia menggunakan posisi di G20 untuk memberi sanksi ke Rusia.
(cfd/chri)