Kemenkominfo Targetkan 20.000 Talenta Digital dari Warga NTT

Kemenkominfo Targetkan 20.000 Talenta Digital dari Warga NTT

Suara.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan 20.000 talenta digital berasal dari warga Nusa Tenggara Timur (NTT). Target ini diimplementasikan lewat kolaborasi Kominfo dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, NTT lewat program Digital Talent Scholarship (DTS).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kabalitbang SDM) Kementerian Kominfo, Hary Budiarto mengatakan, kerja sama ini ditujukan untuk bisa meningkatkan talenta digital warga NTT terkait literasi digital, talenta digital, dan digital leadership.

“Total keseluruhan ditargetkan sebanyak 20.000 orang di NTT. Khusus tahun 2022, untuk Manggarai Barat ditargetkan 5.000 orang,” kata Hary, dikutip dari siaran pers, Minggu (12/12/2021).

Ilustrasi teknologi digital. [Shutterstock]
Ilustrasi teknologi digital. [Shutterstock]

Di antara target 20.000 orang itu, Hary menyatakan ada pelatihan yang ditujukan mengasah kompetensi digital Aparatur Sipil Negara melalui Government Transformation Academy (GTA).

Baca Juga:
Astaga! Kominfo Temukan 1.991 Isu Hoaks Terkait Covid-19

“Penyusunan materinya melibatkan Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Ditjen Aplikasi Informatika,” tambahnya.

Menurut Hary, peserta pelatihan akan belajar untuk menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan menggunakan Super Apps Desa. Tak hanya itu, Kominfo juga membuka pelatihan untuk guru SD, SMP, SMA.

“Kita akan latih melalui Thematic Academy, juga memakai aplikasi yang disiapkan oleh Direktorat LAIP Ditjen Aptika, tentang bagaimana pelaksanaan ujian dengan metode virtual school. Ini akan kita wujudkan di Kabupaten Manggarai Barat,” ujarnya.

Pelaksanaan pelatihan ini akan berlangsung secara daring (online) dan luring (offline). Peserta akan dapat mengakses super apps yang terhubung dengan cloud sehingga dapat diakses di mana pun.

Ia juga menyiapkan Training of Trainer (ToT) Pelatihan Teknis Bidang TIK bagi pengajar serta pelatihan dan sertifikasi bagi para mahasiswa dan lulusan IT.

Baca Juga:
Punya Pasar Menjanjikan, Startup RI Diminta Jangan Hanya Jadi Penonton

“Jadi, ToT-nya juga mengajak tenaga-tenaga lokal yang ada di sini, seperti misalnya lulusan, dosen, atau mahasiswa semester akhir di bidang IT. Mereka diberikan pelatihan untuk membantu kita bagaimana mengimplementasikan program DTS bagi masyarakat desa,” jelasnya.

Scroll to Top