Menurut Dhani, literatur-literatur dan kajian Islam bermunculan lahir dari tradisi riset yang dikembangkan para ilmuwan. Menebarkan jangkar-jangkar gagasan dan pemikiran yang brilian dan membanggakan.
Baca juga: Final Olimpiade Agama, Sains dan Riset PTKI Digelar Akhir November 2021
“PTKI harus mengembangkan tradisi keilmuan dan riset untuk mengisi ruang-ruang kehidupan kemanusiaan dan peradaban antara agama dan ilmu pengetahuan harus saling mengisi dan menguatkan untuk menghadirkan kemaslahatan bagi manusia sejagat,” terangnya dalam keterangan pers, Rabu (17/11/2021).
Dhani menegaskan, OASE harus menjadi sarana untuk mengembangkan tradisi riset dan kajian-kajian keilmuan yang berbasis keagamaan dari PTKI untuk Indonesia dan dunia.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Suyitno mengatakan OASE merupakan bentuk transformasi dari kegiatan yang semula bernama Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR). Giat ini kemudian dikembangkan menjadi dua even, yaitu OASE dan Pekan Seni Olahraga Mahasiswa Nasional (PESONA).
Baca juga: PWN PTK XV 2021 Pecahkan Rekor MURI-DUNIA dengan Pantun Moderasi Beragama Terbanyak
“Ini merupakan kali pertama yang menjadi program strategis bagi pembinaan generasi muda dan sumber daya manusia yang kritis, kreatif, dan inovatif. Sehingga menjadi bekal mahasiswa dalam menghadapi kehidupan yang komplek dan kompetitif,” katanya.
Suyitno menyampaikan, OASE bertujuan mengukur capaian pembelajaran dan kualitas mahasiswa PTKI sehingga diharapkan dapat melahirkan mahasiswa berprestasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
halaman ke-1