Kapan Pandemi Covid-19 Bakal Berakhir? Ini Jawaban Satgas Covid-19

Suara.com – Sudah lebih dari 1,5 tahun Indonesia dihantam pandemi Covid-19. Tidak hanya korban jiwa, pandemi juga mengubah tatanan kehidupan masyarakat.

Lalu, kapan pandemi akan berakhir? Menurut juru bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, status pandemi hanya bisa dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“World Health Organization (WHO) yang bertanggungjawab menetapkan atau mencabut status pandemi COVID-19. Keputusan diambil dengan mempertimbangkan jumlah negara yang terdampak penyakit,” tuturnya, dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.

Wiku mengatakan Indonesia sebagai negara besar berperan signifikan dalam mengakhiri pandemi COVID-19 di dunia. Jika, kondisi kasus terus terkendali dan diikuti oleh negara lainnya di dunia.

Baca Juga:
PTM Terbatas SMPN 2 Ditutup, Klaster Covid-19 Sekolah Depok Bertambah Jadi 48 Orang

Indonesia saat ini terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Indonesia saat ini terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 menjadi endemi.

“Apabila pandemi COVID-19 telah usai, maka pemerintah Indonesia juga dapat mencabut status bencana nasional dan kedaruratan kesehatan masyarakat,” kata Wiku.

Karenanya dalam menjelang masa Natal dan Tahun Baru 2022, kebijakan akan terus disesuaikan dengan perkembangan kasus terkini dan kondisi di lapangan. Meliputi pergerakan orang di berbagai lokasi. Seperti lokasi wisata, pertokoan dan tempat peribadahan. Kemudian pemerintah akan memperkuat vaksinasi dan protokol kesehatan.

Oleh karena itu masyarakat diminta selalu mematuhi kebijakan pemerintah sebagai upaya untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19. Pastikan tempat-tempat tujuan wisata dibuka terbatas pada periode nataru dan telah membentuk Satgas protokol kesehatan 3M di fasilitas publik. Sekaligus mempersiapkan pelaksanaan kegiatan internasional salah satunya yaitu KTT di Bali pada tahun 2020-2030.

Juga, sebagaimana arahan presiden terkait pengaturan skrining pelaku perjalanan internasional terbaru telah ditetapkan. Yaitu, untuk kewajiban testing dengan hasil negatif maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan. Lalu, kewajiban telah menerima vaksinasi COVID-19 minimal 14 hari pasca penyuntikan.

Selanjutnya, kewajiban testing ulang atau entri tes saat kedatangan di pintu masuk Indonesia. Lalu, penyesuaian durasi wajib karantina menjadi 3 hari untuk pelaku perjalanan internasional yang telah menerima dosis penuh vaksinasi kedua. Sementara, karantina 5 hari untuk pelaku perjalanan internasional yang belum divaksin dosis penuh.

Baca Juga:
CDC Izinkan Pemberian Vaksin Pfizer Dosis Rendah untuk Anak Usia 5-11 Tahun

Berikutnya tes ulang RT-PCR kedua untuk menyelesaikan masa karantina yaitu exit test hari ketiga untuk kewajiban karantina 3 hari dan exit test hari ke 4 untuk kewajiban karantina 5 hari.

Scroll to Top