Kafein Dapat Menyebabkan Ketergantungan, Ketahui Penyebab dan Tanda-tandanya

Kafein Dapat Menyebabkan Ketergantungan, Ketahui Penyebab dan Tanda-tandanya

Suara.com – Kafein merupakan stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat. Batas aman asupan kafein per hari adalah 400 miligram atau sekitar empat cangkir kopi.

Apabila mengonsumsi kafein secara berlebihan dan terus-menerus, Anda dapat ketergantungan hingga mengalami efek samping.

Apa itu ketergantungan kafein?

“Secara teknis, penggunaan kafein dapat menyebabkan ketergantungan fisik, tetapi bukan kecanduan,” jelas dokter penyakit dalam Vivek Cherian, MD.

Baca Juga:
Ketergantungan Kedelai Impor di Tanah Subur Indonesia, Pakar Pertanian: Kita Harus Mencari Alternatif

Menurut Insider, ketergantungan fisik berarti seseorang memebutuhkan lebih banyak obat untuk mendapatkan efek yang smaa, tetapi ia dapat berhenti menggunakannya jika mau.

“Seseorang menjadi bergantung pada kafein ketika mereka meminumnya setuap hari dan mengambangkan toleransi terhadapnya,” ujar salah satu pendiri direktur medis Lam Clinic, Carrie Lam, MD.

Ia melanjutkan bahwa otak menyesuaikan diri dengan jumlah asupan kafein yang lebih tinggi setiap hari.

Ilustrasi minum kopi. (Shutterstock)
Ilustrasi minum kopi. (Shutterstock)

Tanda ketergantungan kafein

Tanda utama ketergantungan kafein adalah seseorang tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa asupan kafein.

Baca Juga:
Rudy Mas’ud, Kakak Kandung AGM, Komentari Ketergantungan Kaltim Terhadap SDA: Akan Berakhir Cepat atau Lambat

“Jika Anda tidak dapat berfungsi tanpa secangkir kopi setiap hari di pagi hari, ada kemungkinan Anda bergantung pada kafein,” kata Cherian.

Apabila kondisinya tidak diatasi, kemungkinan orang tersebut akan mengalami gejala penarikan yang dimulai 12 jam setelah dosis kafein terakhir.

Gejalanya berupa sakit kepala, kelelahan, sifat lekas marah, kabut otak, sulit berkonsentrasi, dan mual.

Lam menambahkan bahwa kemungkinan ada aspek perilaku ketergantungan kafein, seperti:

  • Ingin mengurangi atau mengontrol asupan kafein, tetapi mengalami kesulitan melakukannya.
  • Mengonsumsi lebih banyak kafein dari waktu ke waktu.
  • Lanjut mengonsumsi kafein meskipun mengalami efek samping negatif.
  • Kafein menganggu kehidupan sehari-hari.

Scroll to Top