Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto mengatakan kru helikopter bernomor registrasi P-1103 yang jatuh di perairan Bangka Belitung telah menjalankan tugas sesuai operasional prosedur standar (SOP).
Menurutnya, insiden kecelakaan helikopter tersebut terjadi di luar kendali.
“Memang kejadian ini tidak kita inginkan dan dari semua yang sudah kami lakukan penelitian, kru sudah melakukan SOP dengan benar,” ujar Arief usai upacara penyerahan jenazah awak helikopter kepada keluarga di Lapangan Udara Pondok Cabe, Banten, Rabu (30/11).
Arief menjelaskan hal tersebut diketahui lewat dokumen manifes penerbangan helikopter. Salah satunya, kata dia, para awak kru berangkat dengan mengenakan pelampung atau vest.
“Sehingga ini memudahkan ketika terjadi kecelakaan seperti ini mereka akan muncul dan tidak sulit menemukan karena pelampungnya sudah berwarna api cerah,” ujarnya.
Adapun saat ini tiga jenazah kru dari helikopter tersebut. Tim SAR gabungan masih mencari satu awak yang merupakan kapten pilot helikopter.
Ia menyebutkan salah satu kendala dalam pencarian tersebut adalah faktor cuaca yang cepat berubah.
“Saat ini kantor Polairud dan Biro Polair sedang berada di lokasi perairan Manggar untuk bersama tim SAR lainnya melakukan pencarian, di mana sudah dibantu oleh PN 295 TNI AU yang menggunakan peralatan sonar dan kapal dari TNI AL dari Dishidrosal dengan peralatan yang lebih canggih,” tutur Arief.
Diberitakan, helikopter Polri dengan nomor registrasi P-1103 hilang kontak saat berangkat dari Palangkaraya menuju Jakarta, Minggu (27/11) siang. Helikopter diduga jatuh di laut akibat cuaca buruk.
(tfq/tsa)