Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diklaim tak mengusulkan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
“ngga,” bantah jubir Luhut, Jodi Mahardi, dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com, Minggi (7/5).
“Ngapain ngusulin untuk koalisi orang? bukan kapasitas Pak Luhut,” lanjut dia.
Dalam keterangan terpisah, Jodi menyebut Partai NasDem seakan-akan menceritakan bahwa Luhut lah yang memberikan usulan cawapres itu.
“Diceritakan seakan Pak Luhut yang mengendorse, membawa, atau mengusulkan nama untuk kepentingan tertentu, terkesan ada upaya intervensi,” ujar Jodi, dikutip dari detikcom.
Padahal, Jodi menyebut Luhut saat itu cuma sekedar menjawab pertanyaan Surya Paloh soal itu.
“Ini kan Pak Luhut yang ditanya pendapatnya soal beberapa nama, namanya lagi makan, ditanya, masak diam aja, nanti suasana jadi kikuk dong,” urai dia.
Jodi juga menyebut Luhut akan tetap sejalan dengan Presiden Joko Widodo.
“Dan pesan juga kalau Pak Luhut akan selalu sejalan dengan Presiden Jokowi. Mulai bersama dan akhirnya jg akan sama-sama,” tutur Jodi.
“Intinya Pak Luhut pesan kita jagalah persatuan, hindari mempermainkan politik identitas,” ia menambahkan.
Sebelumnya Luhut bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada Jumat (5/5) di Wisma Nusantara, Jakarta.
Berbagai hal dibahas dalam pertemuan, mulai dari koalisi sampai calon presiden yang kemungkinan paling tepat mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
“Ya ada aja yang kita omongin,” ujar Luhut usai pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan ini, Luhut memberikan masukan terkait nama-nama cawapres yang dinilai paling tepat mendampingi Anies. Ini merupakan bagian masukan yang diminta oleh Paloh.
“Pak Surya tanya, ya saya jawab. Ya kan saya ditanya, saya jawab,” imbuh Luhut.
Kendati demikian, Luhut enggan membeberkan nama-nama yang disodorkan ke Paloh. Menurutnya, itu adalah perbincangan pribadi yang tak perlu dipublikasikan.
“Kan enggak perlu cerita ke kamu,” pungkasnya.
(can/arh)
