Amerika Serikat mengerahkan jet tempur F-15 dan menembak jatuh satu drone Iran yang tampak terbang mengarah ke pangkalan militernya di Erbil, Irak, pada Rabu (28/9).
Di hari yang sama, pejabat AS mengatakan Washington turut mengerahkan jet usai melacak puluhan rudal balistik jarak pendek Iran menyasar wilayah pasukan Kurdi di Irak.
Para pejabat juga menuturkan berdasarkan penilaian awal, rudal-rudal itu juga diluncurkan dari wilayah Iran.
“Ini merupakan ancaman yang signifikan,” kata salah satu pejabat kepada.
Kabar ini juga dikonfirmasi oleh Komando Pusat AS atau USCENTCOM melalui sebuah pernyataan.
“Sekitar pukul 14.10 waktu setempat, pasukan AS menjatuhkan kendaraan tanpa awak [drone] Mojer-6 Iran yang bergerak ke arah Erbil, mengingat itu merupakan ancaman bagi pasukan USCENTCOM di area tersebut,” demikian bunyi pernyataan itu.
Tak lama sebelum insiden terjadi, sebanyak sembilan orang tewas akibat Iran menargetkan milisi Kurdi di Irak.
Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Pemerintah Regional Kurdistan (KRG) Saman Barzanji, beberapa orang yang tewas merupakan warga sipil.
Serangan tersebut menuai kecaman dari AS yang menyebutnya sebagai “serangan tak beralasan.”
“Serangan yang sembarangan ini mengancam hidup warga yang tak bersalah dan berisiko mengganggu keamanan yang diperjuangkan dengan sangat keras di kawasan,” ujar juru bicara Komando Pusat AS Kol. Joe Buccino dalam sebuah pernyataan seperti dikutip CNN.
Badan tersebut juga menyampaikan tak ada pasukan AS yang terluka dan tewas dari serangan Iran ini. Alutsista AS juga tak mengalami kerusakan.
Iran diketahui kerap menggunakan rudal dan drone untuk menyasar basis milisi Kurdi di Irak. Serangan terhadap mereka semakin meningkat sejak akhir pekan.
Teheran menuduh milisi Kurdi memperparah konflik di Iran karena mendukung pedemo ketika protes besar-besaran berlangsung akibat kematian seorang perempuan Kurdi Mahsa Amini dalam penahanan polisi Iran.
Sejumlah pejabat AS menilai Iran menyerang pasukan Kurdi untuk memindahkan perhatian masyarakat dari protes di negara itu.
Di sisi lain, peluncuran rudal dari Iran juga meningkatkan kekhawatiran atas maksud jangka panjang Iran dan terjadinya eskalasi.
(pwn/rds)