Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat melaporkan persediaan vaksin corona (Covid-19) mulai menipis sehingga harus menurunkan 70 persen sesuai target vaksinasi nasional.
Bupati Bogor, Ade Munawaro Yasin mengatakan, daerahnya saat ini terpaksa harus menurunkan target vaksinasi nasional dari semula sekitar 4 juta menjadi hanya 1,2 juta hingga Agustus. Jumlah itu merupakan 20 persen dari sekitar 6 juta total penduduk Kabupaten Bogor.
“Padahal target nasional itu 70 persen. Tapi kalau 70 persen kalau vaksinnya ada. Kalau sampai Agustus, kami targetkan 20 persen yaitu 1,2 juta,” kata Ade dalam wawancara di CNNIndonesia TV, Rabu (28/7).
Dengan stok vaksin yang mulai menipis, Kabupaten Bogor saat ini terpaksa harus meminjam stok vaksin milik TNI dan Polri. Ade mengatakan, saat ini stok vaksin milik pemerintah daerah hanya tersisa 400 dosis.
Akibat stok vaksin yang mulai menipis, petugas di lapangan kata Ade bahkan tak jarang menutup sentra vaksinasi sebab tak ada stok vaksin yang tersisa. Pihaknya mengaku telah melaporkan situasi tersebut ke pemerintah provinsi bahkan satgas pusat.
“Tapi katanya vaksinnya belum datang. Kalau datang bisa cepat juga. Di kami kan penduduk banyak. Jadi kalau kita, tidak cepat target itu tidak akan tercapai,” kata Ade.
“Penolakan sih, kalau memang sudah ada ya. Tapi biasanya target, sehari di kecamatan 2 ribu. Kalau sudah tidak ada kita terpaksa tutup. Karena memang enggak ada lagi yang disuntikkan,” kata dia lagi.
Kondisi serupa juga terjadi di Provinsi Jatim. Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak menyebut saat ini stok vaksin di daerahnya hanya tersisa sekitar 950 ribu dosis. Jumlah itu membuat pihaknya juga melakukan hal serupa dengan meminjam stok vaksin milik TNI-Polri.
Jumlah stok vaksin yang mulai menipis, kata Emil, membuat target vaksinasi sehari terpaksa harus dipangkas. Ia mengatakan, beberapa kabupaten kota di Jatim saat ini melaporkan stok vaksin mereka rata-rata hanya tersisa 10 ribu.
Padahal, lanjut Emil, sebelumnya Jatim sempat mencatat rekor vaksinasi hingga 200 ribu dosis dalam sehari.
“Jadi stok tinggal segini sangat kritikal. Maka sudah pernah di Surabaya akhirnya, dosis kedua disetop dulu,” katanya.
(thr/ayp)