Suara.com – Hari Natal serta malam tahun baru yang jatuh pada akhir minggu atau weekend membuat banyak orang memutuskan untuk mengambil cuti dan pergi berlibur bersama keluarga, pasangan, maupun teman.
Selama masa liburan ini, kita juga tetap memerhatikan kesehatan. Salah satu risiko kesehatan yang perlu diperhatikan adalah ‘sindrom jantung liburan’, suatu kondisi ketika jantung berdetak tidak normal yang dikenal dengan fibrilasi atrium (AF).
Fibrilasi atrium (AF) merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung atau aritmia. Saat seseorang mengalami fibrilasi atrium, denyut jantungnya tidak teratur dan seringnya cepat, berisiko memicu stroke, gagal jantung, dan komplikasi jantung lainnya.
Menurut The Conversation, apabila kondisi ini terus diabaikan sementara waktu dan tidak disembuhkan, akan menyebabkan serangan jantung.
Baca Juga:
Studi Baru: Alkohol Memicu Aritmia yang Dapat Menyebabkan Fibrilasi Atrium
Istilah sindrom jantung liburan pertama kali diciptakan pada 1978 dan sangat umum digunakan oleh dokter di Amerika Serikat. Di luar AS, dokter menggunakan istilah fibrilasi atrium yang disebabkan alkohol.
Para ilmuwan tidak dapat memastikan seberapa umum kondisi ini, sebab banyak orang yang mengalami aritmia setelah minum alkohol tetapi tidak diperiksakan.
Sebuah penelitian dari Finlandia melaporkan bahwa 5% hingga 10% kasus baru fibrilasi atrium disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan.
Kondisi ini jarang terjadi pada orang di bawah 30 tahun.
Alasan minum alkohol dapat mengembangkan aritmia belum jelas. Namun, ilmuwan menduga karena efek toksik langsung dari alkohol terhadap sel otot jantung atau efek toksik tidak langsung dari produk pemecah (metabolit), baik pada jantung atau organ lain.
Baca Juga:
Mengenal Aritmia Jantung, Kelainan yang Dialami Sergio Aguero
Namun, secara mekanisme, alkohol menganggu konduksi saraf di jantung, mengubah kecepatan transmisi sinyal saraf di otot jantung.
Selain itu, alkohol dapat meningkatkan pelepasan adrenalin baik dari kelenjar adrenal atau jaringan jantung, yang dapat mengubah detak jantung sehingga terjadi aritmia.
Mekanisme lainnya, asam lemak dalam darah meningkat setelah konsumsi alkohol dan dianggap terkait dengan perkembangan fibrilasi atrium.
Terakhir, metabolit alkohol asetaldehida dapat meningkatkan tingkat kontraksi otot yang tidak normal.