Militer Israel mengklaim pada Kamis (12/5) militan Gaza telah menembakkan 1.500 roket sejak Senin (10/5). Jumlah itu bertambah setelah sebelumnya juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus, pada Rabu (11/5), menyebut 1.000 roket meluncur dari Gaza.
Seperti dilansir dari AFP, militer Israel mengatakan hujan roket telah memicu peringatan di Israel selatan dan tengah tetapi tidak di utara.
Pada Kamis (13/5) pagi ini, ledakan besar mengguncang Kota Gaza. Rupanya tentara Israel terus melakukan serangan udara demi menghantam Hamas.
Sebelumnya pada Rabu (12/5), sejumlah petinggi Hamas tewas akibat serangan udara Israel. Hamas mengonfirmasi bahwa pimpinan militer mereka di jalur Gaza, Bassem Issa, tewas.
Badan Keamanan Internal Israel, Shin Bet, melaporkan, serangan udara mereka menewaskan empat petinggi Hamas lain termasuk Jumaa Tahle, kepala komando siber Hamas, Jamal Zibdeh, kepala riset Hamas, dan Hazem Hatib, kepala teknik produksi.
Di pihak Israel, tentara mereka melaporkan seorang personel, Omer Tabib, tewas akibat tembakan rudal antitank.
Sejak Senin, Hamas terus menghujani Israel dengan ribuan roket. Mereka mengklaim, roket-roket ini jadi bagian upaya balas dendam atas serangan udara Israel yang menghancurkan bangunan di Jalur Gaza.
Hujan roket di kedua wilayah jadi buntut ketegangan Israel-Palestina sejak awal Ramadan. Ini berawal dari penutupan akses Masjid Al Aqsa, kemudian pengusiran warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Bentrok pun terjadi antara polisi Israel dan warga Palestina.
(els/fea)